No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2023-04-05
downloadKondisi iklim di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan wilayah tropis. Kabupaten Hulu Sungai selatan, daerah berbukit dengan lereng terjal (antara 25 sampai lebih dari 40%) mencapai luas hampir 12% dari total keseluruhan wilayah. Kabupaten Hulu Sungai Selatan secara geografis banyak dialiri sungai seperti Sungai Amandit dan Sungai Nagara. Umumnya sungai-sungai tersebut berpangkal pada pegunungan Meratus dan bermuara di Laut Jawa dan Selat Makasar. Perkembangan pembangunan yang pesat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan berpengaruh terhadap perubahan kondisi lahan secara spasial, yang secara langsung memberikan kontribusi terhadap peningkatan kerentanan bencana. Bencana Alam Meteorologi atau dikenal juga dengan Hidrometeorologi, merupakan bencana alam yang terjadi karena adanya perubahan iklim atau cuaca. Contohnya adalah seperti angin kencang, puting beliung, longsor, hujan ekstrem, kekeringan, banjir dan sebagainya. Kalau difokuskan pada Kabupaten Hulu Sungai Selatan maka ada 3 zona musim terpola yaitu Kalsel 7, Kalsel 9 dan Kalsel 11. Pada tahun 2023 secara umum Kabupaten Hulu Sungai Selatan akan kembali ke normal dalam hal musim hujan dan kemarau, hal ini dikarenakan tidak adanya pengaruh Lalina tahun 2023. Sehingga akan kembali ada kemarau di Hulu Sungai Selatan dalam kisaran 4 – 6 bulan. Kebijakan yang setidaknya dapat diambil oleh Pemerintah Daerah adalah : •Melakukan edukasi dan pendidikan lingkungan hidup secara dini dalam rangka membangun generasi peduli iklim, •Optimalisasi Mitigasi Bencana, •Kesiapsiagaan dalam bencana kebakaran (rumah / bangunan, lahan, hutan) dan kekeringan, •Kebijakan dalam optimalisasi dan persiapan pertanian di lahan rawa lebak, •Melakukan update data Informasi bencana secara terjadwal di iklim.kalsel@bmkg.go.id. •Perlunya mengenal kearifan lokal baik iklim maupun kondisi alam masing-masing sehingga ada Pemetaan Daerah Rawan Bencana yang baik.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2023-02-19
downloadIndeks Daya Saing Daerah (IDSD) merupakan instrumen pengukuran daya saing pada tingkat provinsi dan kabupaten/ kota yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Tujuan dari pengukuran IDSD ini adalah untuk memperoleh sebuah ukuran daya saing daerah yang komprehensif yang dapat merefleksikan tingkat produktivitas daerah. Berdasarkan dari hasil Indeks Daya Saing Daerah Tahun 2022 Kabupaten Hulu Sungai Selatan mendapatkan nilai indeks 2,95. Ada peninglkatan nilai indeks kalau dibandingkan dengan Tahun 2021, yang mana sebesar 2,93495. Walaupaun perbandingan ini tidak bisa selaras karena pengukuran Indeks di tahun 2022 ini memiliki banyak perbedaaan, seperti menggunakan konsep dan metode pengukuran yang baru, serta indikator yang juga sebagain baru. Nilai IDSD Kab. HSS Tahun 2022 masih dibawah nilai Nasional dan Provinsi, namun berada di posisi ke-2 kalau dibandinglkan dengan Kab/Kota se-Provinsi Kalimantan Selatan. Pemerintah Daerah dapat memanfaatkan data indikator IDSD daerahnya untuk melakukan analisis kekuatan dan kelemahan, serta membuat strategi untuk memanfaatkan potensi yang bisa dikembangkan di daerahnya. Analisis dan strategi berbasis data dan ilmu pengetahuan ini seharusnya menjadi basis perencanaan pembangunan di daerah setiap tahunnya. Kerangka pengukuran IDSD 2022 terdiri dari 4 komponen yang dielaborasi ke dalam 12 pilar daya saing. Hasil 12 pilar IDSD Kab. HSS Tahun 2022 diklasifikasikan dalam 2 kategori : Pilar yang nilainya lebih tinggi dari nilai indeks daerah (ada 7 pilar), dan Pilar yang nilainya lebih rendah dari nilai indeks daerah (ada 5 pilar). 7 (Tujuh) pilar tersebut adalah pasar produk, dinamisme pasar, institusi, kesehatan, pasar tenaga kerja, adopsi TIK, dan keterampilan. Adapun 5 (lima) pilar yang masih lemah adalah stabilitas ekonomi, sistem keuangan, infrastruktur, kapabilitas inovasi, dan ukuran pasar.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2023-02-18
downloadInovasi Daerah merupakan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan dijabarkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017. Inovasi Daerah merupakan semua bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Inovasi Daerah bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Inovasi berperan penting dalam Reformasi Birokrasi, perbaikan Pelayanan Publik, Pemberdayaan Masyarakat, Pertumbuhan Ekonomi, dan peningkatan daya saing daerah. Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam 4 tahun terakhir secara berturut-turut selalu masuk dalam 10 Besar Kabupaten Terinovatif pada ajang Innovative Government Award (IGA). Pada Tahun 2021 dan 2022 ini Indeks Inovasi Daerah dilakukan perubahan dan perbaikan. Kebijakan dari Kemendagri ini bisa terlihat dari penyeimbangan antara aspek kuantitas inovasi dan kualitas inovasi. Pada Tahun 2022 ini Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat nilai indeks 67,04 dan masuk Kategori Sangat Inovatif serta kembali masuk dalam 10 Besar Kabupaten Terinovatif secara Nasional untuk ke 4 kalinya secara berturut-turut. Terus perlu dilakukan peningkatan ekosistem inovasi pemerintah daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan digencarkannya ide-ide inovasi serta penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan mindset inovatif, serta memacu dan memotivasi Pemerintah Daerah, untuk mampu melihat permasalahan dalam penyelenggaran Pemerintah Daerah dengan mindset think out of the box serta memecahkannya secara kreatif, solutif dan inovatif; Inovasi Daerah harus perlu lebih dijaga kualitas data-data inovasi, sehingga bisa “Big Quantity Best Quality”. Dengan melakukan Quality Control yang ketat, Klinik Inovasi dan Koordinasi yang rutin.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2022-12-12
downloadPembangunan dapat tercapai harus didukung oleh perencanaan yang baik. Dalam proses perencanaan pembangunan ekonomi memerlukan beberapa data statistik sebagai dasar berpijak dalam menentukan strategi kebijakan. Dengan data statistik kebijakan yang dibuat dapat tepat sasaran s e h i n g g a pembangunan dapat dicapai dengan tepat. Kabupaten Hulu Sungai Selatan dari tahun ke tahun semakin menujukkan perkembangan yang terus meningkat. Hal ini tidak terlepas dari pembangunan yang terus menerus dilakukan khususnya di bidang pembangunan ekonomi. Kajian mengenai sejauh mana perkembangan perekonomian di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan perlu dilakukanmengingat data tersebut akan sangat membantu dalam pelaksanaan tugas pemerintah daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam konteks perencanaan pembangunan daerah. Pentingnya data dalam penyusunan pembangunan sehingga dibutuhkan penyajian terkait informasi mengenai kondisi perekonomian Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam bentuk buku Profil Ekonomi Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Buku ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pertumbuhan ekonomi, perkembangan berbagaisektor ekonomi, struktur perekonomian daerah, pendapatan daerah, ketenagakerjaan dan kemiskinan sehingga dapat membantu dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2022-10-17
downloadKabupaten Hulu Sungai Selatan secara potensinya memiliki banyak sumber alternatif yang melimpah dan bisa dimaksimalkan sebagai alternatif bahan baku lokal untuk dapat dijadikan sebagai pakan ikan. Manajemen pakan adalah salah satu cara untuk menunjang keberhasilan usaha budidaya ikan. Dengan 60 persen modal usaha digunakan untuk membeli pakan, menjadikan pakan sebagai faktor penentu keberhasilan budidaya. Pakan menjadi penentu, namun juga ada permasalahan besar pada penyediaan pakan ikan. Pada kondisi ekonomi saat ini, secara umum harga ikan menurun namun harga pakan terus melonjak. Bahkan beberapa jenis ikan seperti haruan dan papuyu menjadi sumber inflasi tinggi di Provinsi Kalimantan Selatan, serta di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Sebagian besar bahan baku pakan ikan merupakan barang impor, sehingga harga pakan yang dihasilkan menjadi mahal, perlu ada alternatif bahan baku lokal yang bisa dipakai untuk pakan ikan. Bahan baku lokal untuk pakan ikan yang potensial di Kabupaten Hulu Sungai Selatan serta dapat dimaksimalkan, yaitu dari sumber nabati ada Bungkil Sakit, dan dari sumber hewani ada magot dan keong sawah (kalimbuai). Bungkil sawit mengandung protein 15,14%, maggot mengandung protein 41% dan keong sawah (kalimbuai) mengandung protein 18,75%. Kebijakan yang dapat diambil oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah : 1. Mengoptimalkan potensi yang ada secara massif untuk dapat menyediakan pakan ikan dari bahan baku lokal 2. Pelatihan produksi pakan ikan mandir dengan Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari) 3. Pembinaan SDM (penyuluh dan pembudidaya ikan) secara terjadwal untuk dapat mensukseskan Kampung Gabus Haruan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 4. Pembuatan Grand Desain munuju HSS yang Mandiri Benih, Mandiri Pakan dan Mandiri Ikan Konsumsi.