No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2023-12-27
downloadPenelitian mengenai penyebab banjir ialah suatu analisis terhadap pola cuaca, topografi wilayah, penggunaan lahan, dan faktor-faktor lain yang berpotensi mempengaruhi kejadian banjir. Analisis ini dilakukan dengan mengidentifikasi pola dan hubungan yang relevan menggunakan metode statistik dan teknik pemodelan. Sedangkan itu, pada penelitian mengenai dampak banjir, akan dipelajari dampak banjir secara komprehensif, termasuk kerusakan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan, kerugian ekonomi, serta dampak terhadap masyarakat seperti hilangnya mata pencaharian, gangguan pada akses kesehatan, dan efek psikologis serta dampak pada areal pertanian. Data-data ini akan dikumpulkan melalui survei lapangan, wawancara, dan analisis dokumentasi. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab banjir di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan dampaknya terhadap masyarakat dan infrastruktur. Informasi ini akan berguna bagi pemerintah setempat, lembaga penanggulangan bencana, dan masyarakat dalam mengembangkan kebijakan mitigasi risiko banjir yang efektif, infrastruktur tahan banjir yang lebih baik, serta strategi penanggulangan dan pemulihan yang lebih adaptif. Dengan demikian, penelitian ini akan memberikan kontribusi penting dalam pengurangan risiko banjir, meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, dan meminimalkan dampak negatif banjir di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2023-12-27
downloadUMKM memiliki peran besar dalam menghadapi resesi global karena UMKM telah berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Hulu Sungai Selatan memiliki potensi besar dalam pengembangan UMKM, lebih khusus dalam pola pengembangan Inkubator Bisnis. Inkubator bisnis dapat selaras dengan peran UMKM dalam menciptakan lapangan kerja dan mempercepat pertumbuhan bisnis baru. Inkubator bisnis dapat dianggap sebagai strategi pengembangan usaha yang bertujuan untuk membantu dan mempercepat proses pembentukan, pengembangan, dan kemampuan bertahan hidup dari perusahaan baru dan yang sudah ada di masyarakat. Ini dilakukan dengan mengumpulkan sumber daya potensial termasuk bisnis potensial dari masyarakat dalam fasilitas inkubator bisnis dan kemudian menyediakan dengan berbagai layanan bantuan bisnis. Program ini mendukung usaha pemula, dengan bimbingan dan penyediaan ruang untuk mengembangkan ide. ada beberapa langkah yang dapat diambil kebijakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam optimalisasi pembinaan bagi UMKM : a. Melakukan evaluasi dan perbaikan dalam pola pelatihan dan pendampingan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah saat ini yang masih menghadapi beberapa permasalahan mendasar. b. Melakukan kolaborasi terpadu lintas sektor dalam pengembangan pola Inkubator Bisnis bagi UMKM di HSS dengan memilih fokus pada penciptaan Wira Usaha Baru (WUB) dan UMKM Naik Kelas (Scale Up), serta memilih Adopsi Model Inkubasi milik Pemerintah Daerah lain (Intenss, Inwinov, Kawal Incubator), atau Kolaborasi dengan Pihak ketiga c. Membentuk Tim Teknis dalam pelaksanaan Inkubator Bisnis dengan SK Kepala Daerah melibatkan lintas Perangkat Daerah dan stakeholder lain.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2023-12-08
downloadKabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) memiliki potensi besar dalam hilirisasi produk pertanian atau kita sebut dengan istilah agroindustri. Hilirisasi produk pertanian tentu membtuhkan proses industri, dimana pengolahan produk pertanian termasuk dalam proses industri. Kabupaten Hulu Sungai Selatan sudah melakukan pemolaan industri dalam beberapa sentra. Sentra merupakan salah satu solusi untuk sebuah daerah menjadi mapan secara perekonomian. HSS sudah lama melakukan pengembangan agroindustri, salah satunya sesuai Surat Keputusan Bupati Hulu Sungai Selatan, Nomor 188.45/226/KUM/2020 tentang Penetapan Komoditi Unggulan dan Sentra Industri Kabupaten Hulu Sungai Selatan, ditetapkan sentra industri seperti sentra dodol dan makanan ringan, sentra gerabah, sentra ikan kering, sentra kerajinan bambu, sentra kerupuk, sentra pandai besi dan sentra pengecoran logam. Tentu perlu ada peningkatan dengan beberapa kebijakan baru. Berdasarkan beberapa data dan analiasa, maka beberapa kebijakan yang dapat diambil adalah: 1. Melakukan kolaborasi lintas stakeholder dengan konsep pentahelix dalam pengembangan hilirisasi produk pertanian 2. Melakukan akselerasi dalam agroindustri pangan dan agroindustri biofarmaka yang memiliki potensi besar di Hulu Sungai Selatan. 3. Melakukan pengembangan sektor hulu pertanian agar dapat memasok bahan baku yang berkesesuaian. Baik berupa kepastian produksi, kualitas, jenis produk, harga, dan lain sebagainya. Sehinnga pengembangan agroindustri berbasis sentra industri secara sistematis selaras dengan rantai pasok bahan baku. 4. Memberikan dukungan dalam proses digitalisasi dan pemasaran produk UMKM 5. Investasi pada SDM dengan melakukan beberapa kebijakan seperti pendidikan vokasi sektor agroindustri, pelatihan UMKM, pembuatan Balai Latihan Kerja di HSS, Kursus Singkat sektor Agro industri, dan beasiswa bagi anak UMKM di sektor agroindustri
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2023-11-27
downloadKabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) merupakan wilayah potensial untuk pengembangan pariwisata sebagai salah satu alternatif daerah tujuan wisata unggulan Kalimantan Selatan maupun Nasional karena keanekaragaman obyek wisata yang dimilikinya. Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) di HSS ini meliputi keseluruhan potensi atraksi atau sumberdaya wisata, baik berupa sumberdaya wisata alam (antara lain: hutan, air terjun, sungai, pegunungan, flora, dan sebagainya) maupun budaya (antara lain: bangunan bersejarah, makam, adat-istiadat dan tradisi, dan sebagainya), serta potensi lainnya yang dapat dikembangkan untuk menarik kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Penetapan strategi pengembangan pariwisata di HSS melalui grand design: 1. Merawat potensi wisata serta obyek dan daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan; 2. Melengkapi dan memelihara akses serta fasilitas–utilitas ODTW; 3. Mewujudkan rangkaian kunjungan wisata terpadu kabupaten; 4. Mewujudkan masyarakat sadar wisata serta kerjasama pengelolaan ODTW dengan masyarakat dan swasta; 5. Memperbarui konsep pengelolaan pariwisata dan Desa Wisata 6. Mengoptimumkan pengelolaan kalender kepariwisataan kabupaten; 7. Mempromosikan pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Selatan ke tingkat lokal, regional, nasional, hingga internasional; serta 8. Mengembangkan pengelolaan dan pemanfaatan obyek dan daya tarik wisata yang mengutamakan kelestarian lingkungan dan berkelanjutan. 9. Menerapkan konsep Community Based Tourism (CBT) dengan menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama melalui pemberdayaan masyarakat dalam berbagai kegiatan kepariwisataa. Sehingga, manfaat kepariwisataan sebesar-besarnya dapat diperuntukkan bagi masyarakat.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2023-11-01
downloadIsu Ketahanan pangan menjadi isu penting akhir-akhir ini, ketahanan pangan menjadi syarat mutlak bagi penyelenggaraan pembangunan nasional. Berkenaan hal ini maka sektor pertanian pada dasarnya harus menjadi perhatian besar Pemerintah Pusat dan Daerah, termasuk Kabupaten Hulu Sungai Selatan, karena pertanian diandalkan sebagai sektor yang menyediakan kebutuhan pangan masyarakat. Hal ini sejalan dengan semakin terus bertambahnya jumlah peduduk, adanya perpindahan IKN ke Kalimantan Timur dan dengan semakin turunnya lahan pertanian, serta ditambah dengan permasalahan perubahan iklim, geopolitik internasional serta peperangan di Rusia Ukraina, Palestina Israel serta ketegangan geopolitik lainnya semakin membuat isu krisis pangan dunia menjadi krusial untuk dihadapi. Salah satu faktor yang membuat cemas akan ketahanan pangan serta angka produksi pertanian adalah semakin minimnya lahan pertanian yang juga bersanding dengan semakin sedikitnya para petani. Profesi petani seperti menjadi pilihan akhir bagi generasi zaman sekarang. “Para petani sudah menjadi sepuh dan regenerasi petani menjadi putus”. Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services - YESS yang merupakan program kerjasama antara International Fund For Agricultural Development (IFAD) dengan Kementerian Pertanian, merupakan program menumbuhkembangkan wirausaha muda dan tenaga kerja dan pemberdayaan anakanak muda, berusia 17-39 tahun untuk dapat bergerak berusaha di bidang pertanian. Program YESS mencoba menjawab tantangan akan minimnya para petani muda. Agar dapat maksimal, efektif dan efesien dalam pencapaian tujuan maka harus dilakukan beberapa kebijakan : a. Optimalisasi Program YESS b. Melakukan Pendekatan Klaster / Kawasan c. Akselerasi Peran Penyuluh Pertanian d. Melakukan Kerja Kolaboratif