No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2024-10-10
downloadPenelitian ini bertolak belakang dari masyarakat yang menyelesaikan sengketa di Pengadilan Agama Kandangan yang menggunakan jasa advokat untuk menyelesaikan sengketa hukum keluarga Islam. Advokat memberikan bantuan hukum kepada Pengadilan, yang diharapkan dapat membantu hakim menemukan kebenaran. Dengan memberikan layanan ini, mereka membantu sistem Pengadilan menegakkan hukum terutama memberikan perlindungan kepada mereka yang dianggap adil dan mendapatkan keadilan di Pengadilan. Begitu juga di Pengadilan Agama Kandangan namun pengunaan jasa advokat tersebut masih tergolong sedikit dikarenakan beberapa alasan. Dalam menjalankan tugasnya seorang advokat harus memperhatikan kode etik. Peran advokat di Pengadilan Agama Kandangan ini sangat berperan bagi para pihak yang berperkara. Akan tetapi, dalam menjalankan tugasnya sering kali advokat mendapati beberapa faktor penghambat seperti kurang jujurnya klien dalam menyampaikan perkara selain itu kurangnya bukti dan dokumen dari klien. Adapun jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti di Pengadilan Agama Kandangan adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan sosio-antropologis ilmu yang mempelajari hubungan antara individu dengan masyarakat. Hasil dari penelitian ini masyarakat harus menggunakan jasa advokat karena peran advokat sangat penting khususnya pada perkara waris. Namun, pada perkara seperti perkawinan, perceraian dan lain-lain juga perlu menggunakan jasa advokat. Masyarakat akan terbantu disamping mereka tidak paham hukum advokat bisa memberi jasa layanan hukum kepada masyarakat yang memang paham terkait dari penggunaan jasa layanan cerai gugat, cerai talak ataupun perkara perdata lainya. Disinilah peran advokat penting sekali sehingga mayarakat bisa paham dan terbantu dalam berperkara di pengadilan.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2024-10-10
downloadPada proses perjalanannya, pondok pesantren dihadapkan dengan berbagai problem, khususnya dalam hal kemandirian secara ekonomi. Salah satu langkah yang bisa diupayakan pondok pesantren adalah mengelola unit usaha dan berusaha mengatur kegiatan kewirausahaan untuk memanfaatkan semua asset yang ada. Tantangan yang muncul adalah diperlukan kemampuan mengelola usaha yang dimiliki melalui manajemen kewirausahaan pada pondok pesantren untuk menciptakan kemandirian. Hal tersebut juga dilakukan oleh pondok pesantren Dalam Pagar Kandangan dan pondok pesantren Babussalam yang menyelenggarakan unit kewirausahaan. Perlunya meningkatkan kemandirian, pondok pesantren Dalam Pagar Kandangan dan pondok pesantren Babussalam berusaha meningkatkan program manajemen kewirausahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan manajemen kewirausahaan pondok pesantren Dalam Pagar Kandangan dan pondok pesantren Babussalam Hulu Sungai Selatan untuk meningkatkan kemandirian. Penelitian ini mencakup 2 sub topik: 1) Upaya pondok pesantren dalam mengelola kegiatan kewirausahaan dalam meningkatkan kemandirian pondok, 2) Pengelolaan sumber daya yang ada dalam meningkatkan kemandirian pondok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik interview, observasi dan dokumentasi. Informan penelitian meliputi ketua Yayasan, pengasuh pondok pesantren dan pengelola unit kewirausahaan. Tahapan Teknik analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun untuk melakukan keabsahan data, peneliti menggunakan Teknik triangulasi data yaitu Teknik pemeriksaan keabsahan data. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Upaya pengembangan program kewirausahaan dalam meningkatkan kemandirian pondok dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan melakukan pengembangan pada unit kewirausahaan, membentuk tim-tim, dan evaluasi. 2) Pengelolaan sumber daya dalam meningkatkan kemandirian pondok yaitu dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia disekitar pondok, terutama dalam menyediakan tenaga kerjanya. Implikasi program kewirausahaan dalam mewujudkan kemandirian pondok yaitu dalam hal kemandirian Lembaga secara finansial, melakukan pembangunan secara berkala dan terus menerus.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2024-10-10
downloadPosyandu Lansia merupakan pos pelayanan terpadu untuk masyarakat lanjut usia yang sudah disepakati, dan di gerakkan oleh masyarakat. Permasalahan yang dihadapi dalam Program Posyandu lansia di Desa hamayung yaitu, kurangnya partisipasi lansia dalam program posyandu lansia yang dijalankan, jadwal pelaksanaan Posyandu lansia yang tidak menentu setiap bulannya, lansia tidak peduli dengan kesehatannya sehingga tidak melakukan cek kesehatan serta memeriksakan diri kepada petugas kesehatan di posyandu. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui Efektivitas Program Posyandu Lansia serta faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriftif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni metode observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Sumber data di ambil melalui pengambilan sampel secara sampling purposive berjumlah 10 orang. Setelah data terkumpul kemudian di analisis dengan teknik meliputi kondensasi data, tampilan data dan penarikan kesimpulan kemudian di lakukan uji melalui kredibilitas data dengan perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, trigulasi, dan mengadakan membercheck. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Efektivitas Program Posyandu Lansia di Desa Hamayung cukup efektif, dilihat dari indikator tercapainya tujuan karena meningkatkan kesejahteraan lansia, melaksanakan program kerja yang mana petugas kesehatan dan kader melaksanakan tugasnya dengan cukup optimal, sesuai dengan perencanaan bahwa sudah ada rencana untuk tujuan mencapai sasaran, kebutuhan penerima program pun tidak ada pemungutan bayaran, kualitas program memberikan kenyamanan dalam melayani lansia, cukup memuaskan bagi masyarakat yang datang ke posyandu, pemberian layanan juga sudah dilakukan secara merata kepada lansia, serta memberikan dampak bagi masyarakat karena dapat mengetahui kondisi kesehatannya. Adapun indikator yang kurang efektif, dapat dilihat dari target program yang mana kurangnya partisipasi dari lansia dan masyarakat sekitar, partisipasi kegiatan posyandu lansia di karenakan jauh dari tempat tinggal atau tidak ada yang mengantar, komitmen aktivitas pelaksanaan yang mana senam hanya dilakukan kadang-kadang saja. Faktor penghambat yaitu kurangnya pastisipasi lansia, kurangnya sosialiasi posyandu lansia, tidak ada kesesuaian waktu, dan lansia tidak peduli dengan kesehatannya. Faktor pendukung yaitu penerima manfaat dan Kesesuaian Program Dengan Kebutuhan Masyarakat Diharapkan bagi Kepala Puskesmas lebih menggiatkan lagi sosialisasi dalam meningkatkan partisipasi lansia, bagi kader Posyandu lebih optimal untuk mensosialisasikan posyandu lansia dengan berkunjung ke rumah-rumah warga, bagi keluarga lansia diharapkan untuk selalu memberikan motivasi dan dukungan pada lansia, dan bagi lansia diharapkan aktif mengikuti kegiatan posyandu lansia setiap bulannya agar dapat mengetahui kondisi kesehatan.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2024-10-10
downloadPembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang mengharuskan terjadinya proses sains. Sehingga dalam prosesnya guru tidak hanya menjelaskan konsep saja namun siswa juga harus melakukan pembelajaran secara aktif. Oleh karena itu, penggunaan variasi metode dalam proses pembelajaran IPA sangat diperlukan agar tujuan pembelajaran tercapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi metode terhadap hasil belajar IPA kelas 5 di MIN 3 Hulu Sungai Selatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pre-Eksperiment dengan metode kuantitatif. Desain penelitian ini menggunakan One Group Pretest-Posttest Design dengan teknik analisis data uji t. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 110 orang. Adapun sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 17 orang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa variasi metode berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t yang diperoleh nilai signifikansi 0,003 < 0,05 sehingga dapat dikatakan Ha diterima dan terbukti kebenarannya. Adapun nilai koefisien korelasi dari hasil uji r diperoleh nilai sebesar 0,677 yang artinya ada pengaruh kuat antara variasi metode terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan pengaruh variasi metode (X) terhadap hasil belajar (Y) berdasarkan hasil uji R2 diperoleh nilai sebesar 42%.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2024-10-10
downloadPerubahan kurikulum dalam dunia pendidikan merupakan hal biasa. Perubahan tersebut harus dipahami oleh guru yang merupakan pengembang kurikulum bagi kelasnya. Untuk menujang kesuksesan implementasi kurikulum diperlukan sebuah RPP yang sesuai dengan peraturan agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyusunan dan penerapan RPP dengan pendekatan saintifik mata pelajaran SKI Kelas VIII pada MTsN 2 HSS dan MTsN 8 HSS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan pada guru SKI di MTsN 2 HSS dan MTsN 8 HSS sebagai sumber data primer dan kepala sekolah beserta kepala tata usaha sebagai sumber data sekunder. Teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyusunan RPP Guru SKI di MTsN 2 HSS tidak mencantumkan tujuan pembelajaran dan metode pembelajaran. Sedangkan guru SKI di MTsN 8 HSS tidak mencantumkan kompetensi inti, indikator pencapaian kompetensi, metode pembelajaran, dan sumber belajar. Dan penerapan RPP guru SKI di MTsN 2 HSS melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP mulai dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Sedangkan guru SKI di MTsN 8 HSS juga menerapkan RPP mulai dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup, tetapi tidak menyampaikan tujuan pembelajaran pada kegiatan pendahuluan.