No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2022-07-12
downloadPenerapan Tripikon-S Bertempat di Laboratorium Tradisional Teknik Sipil, Fakultas Teknik UGM, Teknologi Prof. Ir. Hardjoso Prodjopangarso berhasil menemukan salah satu alternatif teknik penanganan limbah domestik dan limbah rumah tangga yang murah dan mudah pembuatannya, yakni Tripikon-S (Tri (tiga) Pi (pipa) Kon (konsentris) S (septik)). Tripikon-S dapat digunakan untuk tangki septik kakus/jamban rumah tangga di daerah yang air tanahnya dangkal, daerah pasang surut, dan daerah rawa, atau pada daerah berlahan sempit. Tripikon-S pernah diterapkan di daerah pasang surut dan pemukiman padat seperti Kelurahan 3-4 Ulu, Palembang di mana air sungai di sana mudah sekali tercemar oleh limbah domestik yang berasal dari rumah tangga. Tangki septik konvensional yang cukup efisien sebagai prasarana penyehatan lingkungan sulit dibuat untuk daerah-daerah tersebut karena tidak adanya lahan atau karena lahan yang selalu tergenang air. Oleh karena itu, dibutuhkan instalasi pengolah limbah (wastewater treatment installation) yang tepat.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2022-07-12
downloadIsu gender menjadi salah satu poin dalam tujuan pembangunan berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs merupakan kelanjutan dari tujuan pembangunan millenium/Millenium Development Goals (MDGs) yang telah berakhir pada tahun 2015. Kesetaraan gender tercantum dalam tujuan ke-5 SDGs yakni “Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Kaum Perempuan”. Gender merupakan isu yang bersifat multidimensi. Isu ini meliputi sisi kesehatan, pendidikan dan ekonomi yang juga menjadi fokus SDGs. Selain secara khusus dicantumkan dalam tujuan kelima, isu gender juga tercakup pada hampir seluruh tujuan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan. Permasalahan dan tantangan dalam upaya pembangunan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan yaitu masih rendahnya kualitas dan peran perempuan di berbagai bidang pembangunan, sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Hal ini disebabkan oleh: 1) terjadinya kesenjangan gender dalam mendapatkan akses, manfaat, dan berpartisipasi dalam pembangunan, serta penguasaan terhadap sumber daya; 2) rendahnya peran dan partisipasi perempuan di bidang politik, ekonomi, dan jabatan-jabatan publik; dan 3) rendahnya kesiapan perempuan dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim, krisis energi, krisis ekonomi, bencana alam dan konflik sosial, serta penyakit (Bappenas, 2013).
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2022-07-12
downloadMenurut Mahatma Gandhi, pembangunan merupakan normative concept, yang menyiratkan pilihan-pilihan tujuan, untuk mencapai sesuatu yang disebut sebagai realisasi potensi manusia. Pembangunan semata tidak banyak menyelesaikan persoalan dan terkadang mempunyai akibat yang tidak menguntungkan. Pembangunan juga tidak selalu dapat disamaratakan dengan modernisasi, sebab ada banyak segi pada tradisi yang dapat meningkatkan potensi manusia dan merajut serta mempertautkan kultur. Beberapa kualitas pembangunan ditunjukkan oleh Michael P. Todaro (2006) dengan memberi makna pembangunan sebagai proses multidimensi yang mencakup perubahan perubahan penting dalam struktur sosial, sikap-sikap rakyat dan lembaga-lembaga tradisional dan juga tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan (inequity) dan pemberantasan kemiskinan absolut.Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan pendapatan nasional riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2022-06-12
downloadPada umumnya istilah pembangunan ekonomi menggambarkan perubahan dalam ekonomi suatu negara yang melibatkan perbaikan kualitatif maupun kuantitatif. Dikutip dari buku Pusaran Pembangunan Ekonomi (2019) oleh Rustan, pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita. Pembangunan ekonomi dihitung dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dijabarkan dengan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang setinggi-tingginya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi diyakini akan meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan naiknya angka Produk Domestik Bruto (PDB) riil perkapita
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2022-06-12
downloadKetika UU otonomi daerah diberlakukan maka kewenangan pengelolaan keuangan daerah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, dan konsekuensinya pemerintah daerah diharapkan mampu mandiri dalam membiayai pembangunan di wilayahnya. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu komponen pendapatan diperoleh dari penggalian potensi dan kekayaan yang dimiliki oleh suatu daerah. Oleh sebab itu PAD menjadi hal yang terpenting karena besaran pendapatan yang diperoleh dari PAD mampu menunjukkan kemandirian daerah dalam mengelola sumber daya alam yang dimilikinya dalam upaya membiayai pembangunan sendiri. Secara Rasio Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2018-2020 berada pada posisi kriteria “kurang”. Dan ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah untuk dapat meningkatkan PAD nya agar tidak selamanya pendapatan daerah bergantung pada dana dari pemerintahan pusat. Rasio kemandirian Kabupaten Hulu Sungai Selatan selama 2018-2020 masih rendah yaitu berkisar antara 11 sampai 20 persen termasuk dalam kategori instruktif yaitu peranan pemerintah pusat sangat dominan pada daerah. Rasio Kemandirian yang masih rendah mengakibatkan kemampuan keuangan daerah masih sangat tergantung pada penerimaan dari pemerintah pusat. Dan secara Diagram Empat Kuadran (Scatter Plot Diagram). yang menggambarkan hubungan antara laju pertumbuhan ekonomi dengan PDRB per kapita, maka Kabupaten Hulu Sungai Selatan ternyata berada pada posisi kuadran III, daerah yang berkembang cepat dimana ke-lima daerah ini memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, tetapi PDRB per kapita yang lebih rendah dari Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam rangka memperbaiki hal ini semua maka perlu kebijakan serius dalam peningkatan PAD (Intensifikasi dan Ekstensifikasi)