No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2024-05-30
downloadHasil pengukuran Indeks Inovasi Daerah Tahun 2023, Kabupaten Hulu Sungai Selatan mendapatkan nilai indeks sebesar 70,41 (Kategori Sangat Inovatif), yang mana secara nasioanal posisi nilai indeks Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada posisi ke-14. Adapun secara Regional III Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, ataupun Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan maka Kabupaten Hulu Sungai Selatan menduduki di posisi ke-2, setelah Kabupaten Tabalong dengan nilai indeks 82,69. Berdasarkan. Walaupun terus terjadi peningkatan nilai indeks inovasi daerah bagi Kabupaten Hulu Sungai Selatan, namun laju pertumbuhan peningkatan nilai ini tidak secepat laju pertumbuhan peningkatan nilai indeks di Kabupaten lain, dan inilah yang menjadi focus dalam Evaluasi Kematangan Indikator IID Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2023 kali ini sehingga dapat dilihat pada indikator mana yang harus dilakukan perbaikan secara maksimal. Adapun secara total dari keseluruhan indikator maka tercatat ada 62% di parameter 3, sebanyak 19,06% di parameter 2 dan sebanyak 16,30% di parameter 1. Serta ada 2,40% yang masih tidak terisi.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2024-04-30
downloadLiterasi keuangan adalah pemahaman atau kemampuan seseorang dalam mengukur terkait konsep keuangan dan memiliki kemampuan untuk mengelola keuangan dengan baik. Literasi keuangan sangat diperlukan untuk pelaku UMKM dalam mengelola keuangan usaha mereka. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memeratakan pendapatan, oleh sebab itu diperlukan dukungan dari seluruh pihak untuk pengembangan UMKM. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) saat ini menjadi penyokong gerak perekonomian di Indonesia. Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan Masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan hanya sebesar 42,08 persen, Ini berarti dari 100 orang di Kalimantan Selatan, hanya sebanyak 42 orang yang telah memahami kelebihan dari pengelolaan keuangan.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2024-03-31
downloadPada pengukuran Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Tahun 2023, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan beberapa penyempurnaan pada beberapa indikator IDSD. Penyempurnaan ini akhirnya juga berimplikasi pada perubahan cara menghitung dan hasil nilai beberapa indikator dan nilai indeks kalau dibandingkan dengan indeks tahun sebelumnya. BRIN melakukan beberapa penyempurnaan pada beberapa indikator IDSD. Penyempurnaan ini dilakukan dibeberapa pilar, baik ada perubahan indikator ataupun indikator yang sama namun dipindah ke pilar yang lain Hasil IDSD Tahun 2022 Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) mendapatkan nilai indeks 2,950, dan pada Tahun 2023 ini mendapat nilai sebesar 3,07. Ada peninglkatan nilai indeks sebesar 0,12. Nilai IDSD Kab. HSS Tahun 2023 masih dibawah nilai Nasional dan Provinsi, dan berada di posisi ke-6 kalau dibandinglkan dengan Kab/Kota se-Provinsi Kalimantan Selatan. Perubahan ini juga memberikan sedikit pengaruh terhadap pola perubahan nilai indeks dibeberapa pilar, kalau dibandingkan antara Tahun 2022 dengan Tahun 2023, walaupun tentu ada faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2024-02-29
downloadPengaturan ini pada prinsipnya memberikan keleluasaan bagi Pemerintah Daerah untuk berkreasi dan berinovasi dalam penyelenggaraan urusan yang menjadi kewenangannya berdasarkan kearifan lokal dalam yang pada gilirannya dapat menjadi pengungkit kinerja pemerintahan daerah untuk percepatan kesejahteraan masyarakat, dan peningkatan daya saing daerah. Jumlah Inovasi yang dilaporkan Kabupaten Hulu Sungai Selatan di Tahun 2023 adalah sebanyak 105 inovasi dengan status 96 inovasi yang sudah masuk dalam penerapan dan sisanya masih belum masuk penerapan. Berdasarkan hasil pengukuran Indeks Inovasi Daerah Tahun 2023, Kabupaten Hulu Sungai Selatan mendapatkan nilai indeks sebesar 70,41 (Kategori Sangat Inovatif), dengan ini terjadi peningkatan nilai indeks sebesar 3,37 kalau dibandingkan dengan tahun 2022 dimana Kabupaten Hulu Sungai Selatan mendapatkan nilai indeks 67,04 (Kategori Sangat Inovatif). Dengan ini Kabupaten Hulu Sungai Selatan berhasil menjadi Kabupaten Terinovatif selama 5 (lima) tahun berturut-turut, 2019 hingga 2023. mulai dari tahun
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2024-01-09
downloadKabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan wilayah yang memiliki potensi wisata yang besar dan menjadi salah satu alternatif daerah tujuan wisata unggulan Kalimantan Selatan dan Nasional. Hal ini ditunjang keanekaragaman obyek wisata yang dimilikinya, Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) di HSS yang beragam, keberadaan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Loksado dan Geopark Meratus. Pariwisata berbasis masyarakat memiliki peranan yang besar dalam pengembangan pariwisata khususnya berkaitan dengan mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Model pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism) menekankan pada peran atau partisipasi masyarakat dalam mengembangkan pariwisata. Bahkan salah satu tujuan dari pariwisata berbasis masyarakat ini ialah untuk mewujudkan pembangunan pariwisata berkelanjutan. Idealnya dalam pelaksanaan pengembangan pariwisata melibatkan tiga pilar utama, yaitu swasta, masyarakat, dan pemerintah. Kolaborasi lintas sektor dan lintas kepentingan merupakan dasar dan kunci dari keberhasilan pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism). Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism) ala HSS dengan mengoptimalkan partisipasi komunitas dan fokus pada indikatorseperti jumlah kunjungan wisatawan, lama tinggal, nilai omzet serta belanja wisatawan (spending of money). Pemerintah Daerah melalui Perangkat Daerah yang selaras tugas pokok dan fungsinya dengan komunitas yang sudah ada melakukan kolaborai dalam menyelenggarakan event skala Regional Kalimantan bahkan Nasional dengan sumber daya sharing serta juga dari CSR Perusahaan atau Perbankan. Pola Kolaborasi “Community Based Tourism” ala HSS adalah dengan mewujudkan setiap Perangkat Daerah memiliki event dengan bekerjasama dengan Komunitas serta Perangkat Daerah lain. Dengan pembagian peran Komunitas Penanggung Jawab fokus pada konsep acara, jejaring, pola publikasi serta pelaksanaan teknis kegiatan. Adapun Perangkat Daerah Penanggung Jawab fokus dalam melakukan pembinaan serta memfasilitasi beberapa dukungan / dana seperti tempat kegiatan, hadiah, publikasi, dll