No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2024-10-18
downloadPeserta didik kurang tertarik pada pembelajaran matematika karena pelajaran program linear ada soal kontekstual dan juga peserta didik bingung dalam menentukan daerah penyelesaian dalam bentuk grafik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan media pembelajaran, mengetahui kevalidan media pembelajaran, mengetahui kepraktisan media pembelajaran dan mengetahui keefektfian media pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development denan model pengembangan ADDIE dikembangkan oleh Dick dan Carry tahun 1996. Metode ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Langkah-langkah pengembangan yang dilakukan terdiri dari 5 tahapan yaitu: tahap analisis, tahap perancangan, tahap pengembangan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. Hasil penelitian ini adalah: Proses pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia menggunakan prosedur oleh Dick dan Carry. Hasil uji kevalidan dari ahli materi dengan kevalidan 86,11% kriteria “valid” dan ahli media dengan kevalian 83,33% kriteria “valid”. Hasil uji Praktis dari guru mata pelajaran 83,83% kriteria “praktis” dan uji coba praktikalitas 78,5% kriteria “praktis”. Hasil uji keefektifan dalam pembelajaran dengan hasil perbandingan kelas eksperimen mendapat skor n-gain 53,54 dengan nilai rata-rata 69,78 dan kelas kontrol mendapat skor n-gain 39,26 dengan nilai rata-rata 58,61. Serta uji hipotesis menggunakan t hitung sebesar -4,7557 dengan t tabel sebesar 1,7204 dapat ditarik kesimpulan tolak ℎ0.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2024-10-18
downloadManajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan kondisi yang kondusif baik bagi guru dan santri santriwati untuk mencapai proses belajar mengajar dan hasil belajar yang maksimal. Dengan demikian, ketersediaan fasilitas belajar harus memadai secara kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan belajar-mengajar serta dapat dimanfaakan secara optimal utuk kepentingan proses pendidikan dan pembelajaran dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Dalam Pagar dan Pondok Pesantren Babussalam Kabupaten Hulu Sungai Selatan, untuk melihat sejauh mana manajemen sarana dan prasarana dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan. Penelitian ini difokuskan pada tiga masalah, yaitu : 1) perencanaan saranan dan prasarana 2) Pengadaan sarana dan prasarana 3) Evaluasi sarana dan prasarana. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis multi situs. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul dilakukan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Perencanaan sarana dan prasarana di Pondok Pesantren ini terbagi menjadi perencanaan program dan perencanaan rumah tangga. Perencanaan sarana dan prasarana program melalui tahapan yaitu rapat koordinasi pesantren, penetapan program dan penetapan kebutuhan sarana dan prasarana program. 2) pengadaan sarana dan prasarana di Pondok Pesantren ini terbagi menjadi pengadaan sarana dan prasarana program dan pengadaan sarana dan prasarana rumah tangga. Pengadaan sarana dan prasarana program dilakukan dengan pengajuan proposal kepada ketua yayasan disertai daftar dan rincian. Adapun pengadaan sarana dan prasarana rumah tangga dilakukan oleh penanggung jawab sarana dan prasarana atas dasar ketua yayasan. 3) Evaluasi sarana dan prasarana dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan dilakukan dengan cara laporan lisan maupun tertulis yang dilakukan pada evaluasi bulanan dan evaluasi tahunan.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2024-10-18
downloadDegradasi moral yang terjadi di kalangan generasi muda semakin menghawatirkan. Rendahnya karakter yang dimiliki menjadi salah satu pemicu hilangnya akhlak dan norma. Hal itu tidak terlepas dari cara membentuk karakter anak sejak dini yang dimulai dari lingkungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pembentukan karakter religius dalam keluargaberlatar belakang pendidikan pesantren dan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi metode pembentukan karakter religius dalam keluarga berlatarbelakang pendidikan pesantren di desa Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dalam bidang pendidikan agama Islam. Subjeknya adalah orang tua berlatarbelakang pendidikan Pesantren di Desa Bamban. Adapun objeknya adalah metode pembentukan karakter religius. Jumlah subjek penelitian ada 8 orang kepala keluarga melalui teknik wawancara. Di Desa Bamban. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode pembentukan karakter religius dalam keluarga berlatarbelakang pendidikan Pesantren dilakukan melalui penerapan pembiasaan, keteladanan, pendisiplinan, nasihat, pembinaan, serta menciptakan suasana yang kondusif di keluarga dalam membentuk karakter religius nilai ibadah, akidah dan akhlak. Hambatan yang dimiliki orang tua berlatar belakangpendidikan Pesantren dalam membentuk karakter religius anak berupa faktor adat/kebiasaan, kemauan atau kehendak, kondisi lingkungan keluarga, teman atau kelompok dan media.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2024-10-18
downloadKarakter menjadi salahsatu diantara banyaknya tantangan besar di Indonesia, terdapat berbagai krisis pendidikan karakter yang terjadi dalam dunia pendidikan. Pendidikan saat ini dituntut untuk dapat merubah siswa ke arah yang lebih baik dengan pendidikan karakter, diantara karakter tersebut adalah mandiri. Program asrama sendiri menjadi salahsatu cara untuk menumbuhkan kemandirian dan program ini dilaksanakan di MI Ibnu Athaillah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program asrama dan bagaimana kemandirian siswa dengan adanya program tersebut. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan dan menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Objek penelitian ini adalah adanya program asrama, sedangkan subjeknya merupakan siswa yang berada dalam salahsatu asrama, yaitu asrama Darul Ihsan yang dipilih untuk mewakili asrama yang lain karena lebih heterogen dengan siswa campuran dari kelas I-V. Berdasarkan hasil penelitian bahwa; Pertama, pelaksanaan program asrama dijabarkan dalam kegiatan siswa dari bangun pagi sampai tidur kembali di malam hari dengan mengedepankan pada pembiasaan keagamaan dan kemandirian siswa dalam beraktifitas sehari-hari. Kedua, kemandirian siswa semakin meningkat dari hari kehari karena terbiasa. Siswa yang sebelumnya masih banyak bergantung pada pengasuh, semakin lama semakin terbiasa untuk melakukan kegiatan sendiri.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2024-10-18
downloadPengetahuan tentang hipertensi terutama deteksi dini terhadap hipertensi karena banyak masyarakat yang tidak merasakan gejala sehingga enggan untuk memeriksakan diri ke puskesmas. Pola makan masyarakat masih sering mengonsumsi makanan yang asin dan berlemak, serta tingkat kepatuhan minum obat masyarakat masih kurang karena masyarakat merasa sudah tidak merasakan sakit lagi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, pola makan dan kepatuhan minum obat terhadap kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Baruh Jaya Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2022. Desain penelitian ini bersifat survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah penderita hipertensi yang berusia 45-59 tahun sebanyak 380 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling dengan jumlah dihitung menggunakan rumus Slovin didapatkan sebanyak 80 orang dengan instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan cara wawancara diperoleh 80 responden. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji chi square (p-value < 0,05). Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kejadian hipertensi dengan hipertensi ringan sebanyak 28 orang (35,0%), hipertensi sedang sebanyak 26 orang (32,5%) dan hipertensi berat sebanyak 26 orang (32,5%). Sehingga tidak ada hubungan pengetahuan (p-value = 0,910 > 0,05) dan kepatuhan minum obat (p value = 0,11 > 0,05) dengan kejadian hipertensi sedangkan terdapat hubungan pola makan (p-value = 0,000 < 0,05) dengan kejadian hipertensi pada pra lansia di wilayah kerja Puskesmas Baruh Jaya Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Diharapkan masyarakat terutama penderita hipertensi mengikuti penyuluhan-penyuluhan oleh petugas kesehatan agar lebih memahami dengan benar dan baik bagaimana cara pencegahan penanggulangan hipertensi dan pola makan yang sehat serta meningkatkan kesadaran diri masyarakat.