No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2022-10-17
downloadKabupaten Hulu Sungai Selatan secara potensinya memiliki banyak sumber alternatif yang melimpah dan bisa dimaksimalkan sebagai alternatif bahan baku lokal untuk dapat dijadikan sebagai pakan ikan. Manajemen pakan adalah salah satu cara untuk menunjang keberhasilan usaha budidaya ikan. Dengan 60 persen modal usaha digunakan untuk membeli pakan, menjadikan pakan sebagai faktor penentu keberhasilan budidaya. Pakan menjadi penentu, namun juga ada permasalahan besar pada penyediaan pakan ikan. Pada kondisi ekonomi saat ini, secara umum harga ikan menurun namun harga pakan terus melonjak. Bahkan beberapa jenis ikan seperti haruan dan papuyu menjadi sumber inflasi tinggi di Provinsi Kalimantan Selatan, serta di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Sebagian besar bahan baku pakan ikan merupakan barang impor, sehingga harga pakan yang dihasilkan menjadi mahal, perlu ada alternatif bahan baku lokal yang bisa dipakai untuk pakan ikan. Bahan baku lokal untuk pakan ikan yang potensial di Kabupaten Hulu Sungai Selatan serta dapat dimaksimalkan, yaitu dari sumber nabati ada Bungkil Sakit, dan dari sumber hewani ada magot dan keong sawah (kalimbuai). Bungkil sawit mengandung protein 15,14%, maggot mengandung protein 41% dan keong sawah (kalimbuai) mengandung protein 18,75%. Kebijakan yang dapat diambil oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah : 1. Mengoptimalkan potensi yang ada secara massif untuk dapat menyediakan pakan ikan dari bahan baku lokal 2. Pelatihan produksi pakan ikan mandir dengan Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari) 3. Pembinaan SDM (penyuluh dan pembudidaya ikan) secara terjadwal untuk dapat mensukseskan Kampung Gabus Haruan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 4. Pembuatan Grand Desain munuju HSS yang Mandiri Benih, Mandiri Pakan dan Mandiri Ikan Konsumsi.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2022-10-10
downloadSistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang selanjutnya disingkat SPBE adalah penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada Pengguna SPBE. Sebelum lahir Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, SPBE dikenal dengan istilah E-government atau Electronic Government. SPBE memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya meliputi : 1. Government to Citizen (G2C) ialah sebuah tipe dari hubungan pemerintah dengan masyarakat. Hubungan ini bertujuan untuk dapat memperbaiki hubungan interaksi diantara pemerintah dengan masyarakat serta untuk mempermudah masyarakat di dalam mencari berbagai informasi mengenai pemerintahan. 2. Government to Business (G2B) ialah sebuah tipe dari hubungan pemerintah dengan bisnis. Di karenakan sangatlah dibutuhkan relasi yang sangat baik, diantara pemerintah dengan kalangan bisnis. Dan tujuannya ialah demi sebuah kemudahan berbisnis masyarakat dari kalangan pebisnis. Pentingnya SPBE salah satunya didasari atas kebutuhan pemerintahan yang transparan dan tuntutan akan perubahan jaman yang semakin maju. Salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan publik melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2022-10-03
downloadKeberhasilan pembangunan ekonomi pada suatu daerah, dapat dilakukan melalui pengelolaan potensi yang rill pada suatu daerah, salah satunya dapat difokuskan pada pengembangan investasi. Pengembangan investasi akan mendorong pada beberapa efek mulai dari penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan, maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan menciptakan kesejahteraan masyarakat. Keberadaan pengembangan investasi dalam suatu daerah merupakan faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah tersebut, tidak hanya terhadap output daerah, investasi juga berdampak pada kesempatan kerja maupun permintaan agregatnya. Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan perlu mempersiapkan berbagai usaha untuk mendorong tumbuh kembangnya investasi baik melalui peningkatan sarana prasarana publik secara fisik yang bertujuan untuk menunjang kegiatan perekonomian, ataupun kerjasama dengan pihak swasta sebagai mitra pembangunan daerah. Potensi besar yang dimiliki Hulu Sungai Selatan adalah bambu. Seperti yang disampaikan Sutiyono (2014), Bambu dikenal sebagai hasil hutan bukan kayu yang pemanfaatannya sudah berlangsung lama. Pemanfaatan bambu secara konvensional antara lain untuk pertanian, peternakan, perikanan, peralatan rumah tangga, konstruksi rumah sederhana, jembatan di pedesaan, sampai kerajinan tangan. Sementara itu pemanfaatan yang lebih modern antara lain untuk bahan baku kertas, tusuk gigi, tusuk sate, chopstick, bambu lamina, particle board, dan arang
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2022-09-26
downloadKayu manis merupakan rempah endemik Indonesia dengan tingkat ekspor tinggi di pasar dunia. Salah satu daerah penghasil kayu manis terletak di Kecamatan Loksado, Kalimantan Selatan dengan hasil produksi sebesar 33.079 ton di tahun 2020. Penelitian bertujuan untuk mengkarakterisasi morfologi dan kandungan metabolit kayu manis Loksado dalam upaya sertifikasi indikasi geografis sehingga mampu meningkatkan standar pembudidayaan dan nilai ekonomi kayu manis Loksado. Pengujian kayu manis Loksado meliputi pengamatan morfologi, organoleptik, mikroskopis, penentuan parameter, kondisi lingkungan, ekstrak etanol dan n-heksana, profil kandungan metabolit secara KLT dan GC-MS, serta analisis kimia tanah. Pengamatan morfologi dilakukan pada bagian batang, daun, dan akar kayu manis Loksado. Hasil organoleptik simplisia kayu manis menunjukkan ranting lebih pedas dari batang. Mikroskopis sampel simplisia menunjukkan sel pengenal kayu manis yaitu sklerenkim dan sklereida. Kondisi lingkungan habitus kayu manis Loksado sesuai dengan standar pertumbuhan kayu manis. Perhitungan parameter kayu manis Loksado sudah memenuhi standar FHI. Hasil uji GC-MS menunjukkan bahwa kandungan sinamaldehid dari batang lebih banyak daripada bagian ranting. Uji kandungan tanah disimpulkan bahwa diperlukan penambahan bahan organik untuk menstabilkan unsur hara yang ada pada tanah Loksado.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2022-09-01
downloadKehidupan manusia yang berhubungan dengan siklus hidupnya merupakan suatu pola dari kelakuan manusia dan menjadi adat istiadat dalam masyarakat. Pola dari kelakuan tersebut diwariskan secara turuntemurun dari generasi ke generasi berikutnya. Siklus hidup yang dimaksudkan adalah lingkaran hidup yang dialami manusia sejak mereka dilahirkan sampai kematian. Dalam perjalanannya, siklus kehidupan ini ditandai dengan berbagai peristiwa atau tingkat-tingkat sepanjang hidupnya, yang meliputi masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, sesudah menikah, masa hamil, masa tua, kematian dan sebagainya (Koentjaraningrat, 1992:89). Dalam masyarakat yang masih tradisional, bahkan yang sudah modern sekalipun, peralihan masa dalam kehidupannya dianggap penting. Meski istilah yang digunakan berbeda-beda pada pelbagai etnis di Indonesia, pada dasarnya upacara daur hidup yang mereka laksanakan pada dasarnya adalah untuk menandai peralihan dalam siklus kehidupannya. Mereka menganggap bahwa setiap tingkat dalam kehidupan membawa seorang individu ke dalam tingkat sosial yang baru dan lebih luas. Oleh karenanya, setiap peralihan tersebut ditandai dengan upacara-upacara tertentu. Masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan merupakan salah satu suku di Indonesia yang menjalankan berbagai upacara. Dalam buku Urang Banjar dan Kebudayaannya (2005) dijelaskan bahwa pelbagai upacara yang dilaksanakan masyarakat Banjar terkait dengan dua hal, Upacara Daur Hidup Masyarakat Suku Banjar 2 yakni upacara yang berkaitan dengan daur hidup, dan upacara yang berkaitan dengan alam dan kepercayaan. Meski upacara daur hidup dibedakan dengan upacara yang berkaitan dengan dengan alam dan kepercayaan, pada prinsifnya pelbagai upacara daur hidup yakni siklus kehidupan sejak masa kehamilan, masa kanak-kanak, menjelang dewasa, perkawinan dan kematian sangat erat kaitannya dengan alam, kepercayaan lama, atau agama Islam yang dianut masyarakat Banjar. Banyak makna, simbol, kearifan, atau unsur kepercayaan yang terkandung dalam pelbagai upacara daur hidup masyarakat Banjar yang menandakan adanya interaksi atau persinggungan budaya antara kepercayaan lama dan Islam. Persinggungan itu dapat dipahami jika kita melihat proses Islamisasi pada masyarakat Banjar pra-Islam yang tidak serta merta menghapus pelbagai upacara yang terkait dengan kepercayaan lama, melainkan memberikan atau mengisinya dengan nilainilai Islam. Pelbagai adat istiadat atau upacara-upacara yang berkaitan dengan kepercayaan lama itu, pada kenyataannya sampai sekarang pun masih ada di daerah tertentu, akan tetapi budaya lokal itu kemudian berakulturasi dengan nilai Islam misalnya pada tradisi tolak bala, tradisi batapung tawar kehamilan, mandi tian mandaring (bapagar mayang), mandi baya, bapalas bidan, Ba-ayun maulid dan lain sebagainya yang merupakan suatu bentuk perpaduan antara tradisi lama dan Islam. Berdasarkan kenyataan demikian, tepat apabila dikatakan bahwa upacara daur hidup suku Banjar di Kalimantan Selatan merupakan wadah pertemuan antara Islam dan budaya yang terjalin melalui berbagai proses adaptasi, akulturasi dan asimilasi, meski disadari bahwa pengaruh Islam dan unsur kepercayaan lama tidak sama pada masing-masing upacara tersebut. Upacara-upacara daur hidup hingga kini memang masih ada, namun pada upacara-upacara tertentu semakin jarang dilaksanakan, Upacara Daur Hidup Masyarakat Suku Banjar 3 kecuali pada masyarakat perdesaan yang memang kehidupan masyarakatnya yang masih kental mempraktikkan budaya dan adat istiadat Banjar. Kebudayaan Banjar terus mengalami perubahan melalui berbagai kontak budaya, disamping dampak modernisasi, kemajuan teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi yang juga berimbas kepada pergeseran nilai-nilai budaya lokal. Berbagai pergeseran budaya sebagai dampak dari modernisasi merupakan suatu fenomena yang patut untuk dicermati dan diantisipasi sebagai suatu alasan bahwa pentingnya adanya kajian untuk menggali, mengangkat, melestarikan berbagai upacara daur hidup suku Banjar di Kalimantan Selatan.