No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2021-11-08
downloadTingkat daya saing merupakan salah satu parameter yang digunakan dalam konsep pembangunan berkelanjutan, semakin tinggi tingkat daya saing daerah semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Indeks daya saing dapat digunakan sebagai potret atau alat ukur keberhasilan pembangunan sebuah daerah secara luas. Indeks ini juga dapat digunakan sebagai alat ukur tingkat kesejahteraan penduduk dan merupakan potret pembangunan sebuah daerah. Atas dasar inilah kami Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan sangat menyambut baik model pengukuran Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) yang dikembangkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai salah satu alat untuk mengukur potensi dan kinerja pemerintah daerah. Hasil pengukuran Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Kab. HSS Tahun 2021 adalah 2,93495. Hal ini mengalami penurunan nilai indeks sebesar 0,13985, kalau dibandingkan dengan Tahun 2020 yang mendapat nilai 3,0748. Hal ini dikarenakan adanya pandemi covid-19 yang banyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan sektor lainnya, serta adanya kebijakan perubahan oleh BRIN terkait nilai indikator pembentuk nilai indeks. Kabupaten Hulu Sungai Selatan akan berupaya maksimal dalam peningkatan Indeks Daya Saing Daerah dan tentu hal ini tidak dapat dikerjakan hanya salah satu sektor saja. Sehingga diiperlukan kolaborasi seluruh stakeholder terkait. Atas dasar tersebut telah disusun program kolabotarif yang direkomendasikan untuk intervensi terhadap dimensi IDSD yang masih lemah, dalam bentuk perencanaan pembangunan tahun 2022. Adapun Langkah-langkah yang dapat diambil adalah :Konsolidasi tim dan kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dan dunia usaha, Menjadikan SIDa dan hasil IDSD sebagai salah satu masukan dalam penyusunan perencanaan, Melakukan sinkronisasi kebijakan Penguatan SIDa untuk menumbuhkembangkan Pusat – Pusat Inovasi. Melakukan monitoring dan evaluasi IDSD dan Implementasi SIDa secara periodik. Optimalisasi HSS Innovation Awards sebagai wadah apresiasi dan akselerasi inovasi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Pengembangan Model Pendampingan UMKM dan inkubator bisnis HSS terutama kepada UMKM dan wirausaha yang terdampak pandemi.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2021-10-07
downloadKabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki potensi besar dalam mengembangkan investasi. Dengan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati,, pertumbuhan ekonomi yang baik, IPM yag terus meningkat serta kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka yang terus menurun menjadi modal besar untuk terus berkembang dan maju. Dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari kebutuhan akan penanaman modal atau investasi, karena investasi adalah kebutuhan utama dalam pembangunan yang menghendaki adanya tingkat pertumbuhan. Investasi atau penanaman modal adalah motor suatu perekonomian yaitu banyaknya investasi yang direalisasikan di dalam suatu negara yang bersangkutan, sedangkan sedikitnya investasi akan menunjukkan lambannya laju pertumbuhan ekonomi. Angka Realisasi Investasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan dari tahun ke tahun terus menggeliat, hal ini terlihat dari jumlah nilai investasi yang terus meningkat seperti terlihat dalam data berikut. Pada tahun 2018 tercatat realisasi investasi sebesar Rp. 422.740.733.414 dan pada tahun 2020 terjadi peningkatan dengan nilai Rp. 1.585.933.919.165. Dalam rangka pengembangan dan menggenjot Investasi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan maka dapat dilakukan dengan membuat beberapa kebijakan seperti : Mempercepat penyelesaian Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sehingga dapat mempromosikan potensi investasi secara lebih detail, clear & clean, Ready to Offer, Mengoptimalkan layanan di Mal Pelayanan Publik, Membuat Sarana promosi peluang investasi, Membuat data potensi investasi yang clear & clean, Ready to Offer dan mengembangkan terus inovasi pelayanan perijinan serta Pemberian insentif dan kemudahan investasi untuk menarik atau merangsang investasi di daerah dalam rangka menciptakan akses dan kemampuan ekonomi.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2021-09-13
downloadTingkat daya saing merupakan salah satu parameter yang digunakan dalam konsep pembangunan berkelanjutan, semakin tinggi tingkat daya saing daerah semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Indeks daya saing dapat digunakan sebagai potret atau alat ukur keberhasilan pembangunan sebuah daerah secara luas. Indeks ini juga dapat digunakan sebagai alat ukur tingkat kesejahteraan penduduk dan merupakan potret pembangunan sebuah daerah. Atas dasar inilah kami Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan sangat menyambut baik model pengukuran Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) yang dikembangkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai salah satu alat untuk mengukur potensi dan kinerja pemerintah daerah. IDSD bertujuan menginformasikan sebuah seri struktur dialog multi-stakeholder yang dapat meningkatkan kewaspadaan untuk mendorong transormasi sebuah negara, region, atau kota untuk menolong mereka menjadi lebih berdaya saing, dengan menawarkan serta memberi ruang pada kesempatan untuk meningkatkan kemakmuran. Hasil pengukuran IDSD ini akan sangat berguna bagi Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam membuat kebijakan guna memberi arah dan peta jalan (road map) bagi semua pemangku kepentingan daerah agar dapat menetapkan strategi pembangunan daerah.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2021-08-02
downloadPembangunan bisa dijadikan indikator suatu negara,apakah memiliki perekonomian yang maju atau berkembang.Dengan kata lain jika pembangunan di suatu Negara sudahmenunjukkan geliat yang semakin maju maka akan berdampakpada tingkat pertumbuhan khususnya bidang ekonomi, sumberdaya, politik dan bidang kehidupan bernegara lainnya. DiIndonesia, kata pembangunan sudah menjadi kata kunci bagisegala hal. Pembangunan didefinisikan sebagai suatuperbaikan yang berkesinambungan atas suatu masyarakat atausistem sosial secara keseluruhan menuju kehidupan yang lebihbaik atau manusiawi. Pembangunan ekonomi sebagai alatuntuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dijabarkan denganmenciptakan pertumbuhan ekonomi yang setinggi-tingginya.Pertumbuhan ekonomi yang tinggi diyakini akanmeningkatkan kesejahteraan rakyat dengan naiknya angkaProduk Domestik Bruto (PDB) riil perkapita. Tetapi padakenyataannya, laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidakdapat mengatasi masalah sosial ekonomi seperti pengangguran,ketimpangan pendapatan dan kemiskinan. Berpijak dari haltersebut, konsep pembangunan ekonomi perlu didefinisikankembali (redefined). Tujuan pembangunan ekonomi bukan lagimenciptakan pertumbuhan ekonomi yang setinggi-tingginya,melainkan bertujuan menghapus atau mengurangi pendudukmiskin, menanggulangi ketimpangan pendapatan danpenyediaan lapangan kerja (Todaro 2000).Sejalan dengan tujuan pembangunan ekonomi yang telahredefined tersebut, pemerintah harus berusaha untukmeningkatkan ketahanan sosial dan ekonomi masyarakatdengan menetapkan kebijakan-kebijakan di bidang sosial danekonomi yang bersentuhan dengan masyarakat. Wujudrealisasi dari kebijakan tersebut diantaranya Program WajibBelajar 9 Tahun, Program KB, intervensi/ perlindungan dayabeli masyarakat terutama kelompok masyarakat miskin melaluiprogram bantuan dan perlindungan sosial: Program KeluargaHarapan (PKH), Raskin, Bantuan Siswa Miskin (BSM),Jaskesmas, BLT, bantuan untuk penyandang cacat dan lansia,program pemberdayaan masyarakat melalui PNPM Mandiri,dan pemberdayaan usaha mikro dan kecil (UMK) melaluipenyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Program-program yangdiyakini sangat pro rakyat tersebut diharapkan dapatmelindungi kinerja perekonomian untuk tetap mampumenyediakan kesempatan kerja, meningkatkan kualitas SDM,dan mengentaskan kemiskinan di Indonesia
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2021-08-02
downloadPembangunan pada dasarnya tidak dapat dilepaskanhubungannya dengan keadaan Negara yang sedangmembangun itu sendiri. Banyak persolan yang dihadapi olehNegara Indonesia dalam usaha meningkatkan kesejahteraanmasyarakatnya. Pembangunan ekonomi di Indonesiamerupakan hal yang “berusia lanjut” dapat dikatakan bahwa“pembangunan” merupakan kunci yang menentukan hidupmatinya bangsa Indonesia.Di era globalisasi ini yang sering disebut eramoderenisasi ini tidak hanya tertuju pada pembangunanekonomi saja tetapi pembangunan manusia juga merupakanprioritas utama. Pembangunan sumber daya manusiamemandang manusia sebagai input dalam proses produksi,seperti halnya dengan faktor-faktor produksi lainnya tanah,modal dan mesin. Pembangunan yang mempunyai kebutuhan 2 Analisis Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2020dasar hanya berorientasi pada kebutuhan dasar manusia agardapat keluar dari kemelut kemiskinan. Sedangkanpembangunan dengan kesejahteraan manusia memandangmanusia dalam proses pembangunan sebagai penerima bukanpeserta yang berpartisipasi aktif atau dengan perkataan lainmanusia tidak mengambil bagian untuk berperan dalampembangunan