No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2022-08-21
downloadMenurut UU 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, kata Bencana diartikan sebagai Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam,dan/atau faktor non alam, maupun faktor manusia; sehingga mengakibatkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Banjir adalah peristiwa tergenangnya daratan yang biasannya kering oleh karena volume air pada suatu badan air meningkat. Banjir di Kabupaten Hulu Sungai Selatan secara frekuensinya semakin meningkat setiap tahunnya. Sehingga perlu dilakukan mitigasi bencana dan penaganan lebih awal, detail dan terpadu. Adapun Mitigasi adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat di kawasan rawan bencana, baik itu bencana alam, atau akibat ulah manusia. Kalau dilihat dari data BPBD Provinsi Kalimantan Selatan pada Tahun 2020 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan terjadi 21 bencana sedangkan di Tahun 2021 terjadi peningkatan menjadi 58 bencana. Dan salah satu bencana itu adalah Banjir. Faktor penyebab banjir di Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah IKLIM (Curah Hujan dan Anomali Cuaca) dan BIOGEOFISIK (Manusia, Tutupan Lahan, Topografi, Erosi & Longsor) Kebijakan yang setidaknya dapat diambil oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah dengan menerapkan Strategi Mitigasi sebagai berikut : 1. Mitigasi harus diintegrasikan dalam program pembangunan yg lebih besar 2. Pemilihan upaya mitigasi harus didasarkan atas biaya dan manfaat. 3. Agar dapat diterima masyarakat, mitigasi harus menunjukkan hasil yang segera tampak. 4. Upaya mitigasi harus dimulai dari yang mudah dilaksanakan segera setelah bencana 5. Meningkatkan kemampuan lokal dalam manajemen dan perencanaan
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2022-07-12
downloadPenerapan Tripikon-S Bertempat di Laboratorium Tradisional Teknik Sipil, Fakultas Teknik UGM, Teknologi Prof. Ir. Hardjoso Prodjopangarso berhasil menemukan salah satu alternatif teknik penanganan limbah domestik dan limbah rumah tangga yang murah dan mudah pembuatannya, yakni Tripikon-S (Tri (tiga) Pi (pipa) Kon (konsentris) S (septik)). Tripikon-S dapat digunakan untuk tangki septik kakus/jamban rumah tangga di daerah yang air tanahnya dangkal, daerah pasang surut, dan daerah rawa, atau pada daerah berlahan sempit. Tripikon-S pernah diterapkan di daerah pasang surut dan pemukiman padat seperti Kelurahan 3-4 Ulu, Palembang di mana air sungai di sana mudah sekali tercemar oleh limbah domestik yang berasal dari rumah tangga. Tangki septik konvensional yang cukup efisien sebagai prasarana penyehatan lingkungan sulit dibuat untuk daerah-daerah tersebut karena tidak adanya lahan atau karena lahan yang selalu tergenang air. Oleh karena itu, dibutuhkan instalasi pengolah limbah (wastewater treatment installation) yang tepat.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2022-07-12
downloadMenurut Mahatma Gandhi, pembangunan merupakan normative concept, yang menyiratkan pilihan-pilihan tujuan, untuk mencapai sesuatu yang disebut sebagai realisasi potensi manusia. Pembangunan semata tidak banyak menyelesaikan persoalan dan terkadang mempunyai akibat yang tidak menguntungkan. Pembangunan juga tidak selalu dapat disamaratakan dengan modernisasi, sebab ada banyak segi pada tradisi yang dapat meningkatkan potensi manusia dan merajut serta mempertautkan kultur. Beberapa kualitas pembangunan ditunjukkan oleh Michael P. Todaro (2006) dengan memberi makna pembangunan sebagai proses multidimensi yang mencakup perubahan perubahan penting dalam struktur sosial, sikap-sikap rakyat dan lembaga-lembaga tradisional dan juga tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan (inequity) dan pemberantasan kemiskinan absolut.Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan pendapatan nasional riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2022-07-12
downloadIsu gender menjadi salah satu poin dalam tujuan pembangunan berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs merupakan kelanjutan dari tujuan pembangunan millenium/Millenium Development Goals (MDGs) yang telah berakhir pada tahun 2015. Kesetaraan gender tercantum dalam tujuan ke-5 SDGs yakni “Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Kaum Perempuan”. Gender merupakan isu yang bersifat multidimensi. Isu ini meliputi sisi kesehatan, pendidikan dan ekonomi yang juga menjadi fokus SDGs. Selain secara khusus dicantumkan dalam tujuan kelima, isu gender juga tercakup pada hampir seluruh tujuan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan. Permasalahan dan tantangan dalam upaya pembangunan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan yaitu masih rendahnya kualitas dan peran perempuan di berbagai bidang pembangunan, sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Hal ini disebabkan oleh: 1) terjadinya kesenjangan gender dalam mendapatkan akses, manfaat, dan berpartisipasi dalam pembangunan, serta penguasaan terhadap sumber daya; 2) rendahnya peran dan partisipasi perempuan di bidang politik, ekonomi, dan jabatan-jabatan publik; dan 3) rendahnya kesiapan perempuan dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim, krisis energi, krisis ekonomi, bencana alam dan konflik sosial, serta penyakit (Bappenas, 2013).
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2022-06-12
downloadKetika UU otonomi daerah diberlakukan maka kewenangan pengelolaan keuangan daerah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, dan konsekuensinya pemerintah daerah diharapkan mampu mandiri dalam membiayai pembangunan di wilayahnya. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu komponen pendapatan diperoleh dari penggalian potensi dan kekayaan yang dimiliki oleh suatu daerah. Oleh sebab itu PAD menjadi hal yang terpenting karena besaran pendapatan yang diperoleh dari PAD mampu menunjukkan kemandirian daerah dalam mengelola sumber daya alam yang dimilikinya dalam upaya membiayai pembangunan sendiri. Secara Rasio Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2018-2020 berada pada posisi kriteria “kurang”. Dan ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah untuk dapat meningkatkan PAD nya agar tidak selamanya pendapatan daerah bergantung pada dana dari pemerintahan pusat. Rasio kemandirian Kabupaten Hulu Sungai Selatan selama 2018-2020 masih rendah yaitu berkisar antara 11 sampai 20 persen termasuk dalam kategori instruktif yaitu peranan pemerintah pusat sangat dominan pada daerah. Rasio Kemandirian yang masih rendah mengakibatkan kemampuan keuangan daerah masih sangat tergantung pada penerimaan dari pemerintah pusat. Dan secara Diagram Empat Kuadran (Scatter Plot Diagram). yang menggambarkan hubungan antara laju pertumbuhan ekonomi dengan PDRB per kapita, maka Kabupaten Hulu Sungai Selatan ternyata berada pada posisi kuadran III, daerah yang berkembang cepat dimana ke-lima daerah ini memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, tetapi PDRB per kapita yang lebih rendah dari Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam rangka memperbaiki hal ini semua maka perlu kebijakan serius dalam peningkatan PAD (Intensifikasi dan Ekstensifikasi)