No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2017-12-01
downloadSejarah pergerakan kebangsaan di Kalimantan Selatan menarik untuk dikaji karena berkaitan dengan akumulasi proses dari berbagai faktor pendorong dan peran pelopor pergerakan kebangsaan, salah satunya adalah peran elite agama dan pendidikan Islam. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran tersebut yakni kontribusi elite agama, pengajian, pesantren, dan sekolah Islam atau madrasah di dalam pergerakan kebangsaan. Hasil kajian menunjukkan bahwa elite agama, pengajian, pesantren dan madradah sangat berperan dalam pergerakan kebangsaan di Kalimantan Selatan. Besarnya pengaruh agama Islam pada awal pergerakan membuktikan bahwa elite agama yang dihasilkan pranata pendidikan Islam merupakan salah satu pelopor pergerakan kebangsaan di Kalimantan Selatan. Dapat dikatakan pada dekade pertama abad ke-20 pergerakan kebangsaan di Kalimantan Selatan dimulai dengan nasionalisme Islam namun kemudian berkembang menjadi nasionalisme Indonesia. Pendidikan Islam yang dibangun oleh para elite agama telah berkontribusi terhadap upaya pencarian identitas dan ikatan solidaritas nasional, karena pendidikan telah membuat orang menjadi semakin rasional. Peran pendidikan Islam ini diperkuat oleh print capitalime (kapitalisme cetak). Berbagai bentuk bahasa cetak seperti buku, surat kabar dan majalah itu hanya dapat dipahami oleh kalangan terpelajar. Di sini peran pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pun swasta termasuk pendidikan Islam berkorelasi dengan media massa. Para guru dan santri dapat mengetahui perkembangan dunia luar, karena mereka menjadikan PENGANTAR PENULIS vi media cetak seperti buku, surat kabar dan majalah sebagai sumber informasi.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2017-10-18
downloadMasyarakat adat selalu diidentikan berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Apa yang biasa tergambar ketika mendengar masyarakat adat adalah mereka yang masih memakai baju tradisional, memakai kalung gigi macan, dan lain sebagainya. Namun, pada kenyataannya, masyarakat adat adalah masyarakat biasa, hanya saja cara bertahan hidupnya agak berbeda dengan masyarakat kebanyakan. Mereka memiliki aturan sendiri dalam mengelola kehidupannya, terpisah dari administratif urusan pemerintahan. Begitu juga dengan Masyarakat Adat Dayak Loksado. Loksado adalah nama kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Disebut masyarakat adat Dayak Loksado karena ciri mereka berbeda dengan ciri Dayak lainnya. Meski Loksado ini termasuk pada Pegunungan Meratus, identitas mereka tidak dapat diseragamkan pada keseluruhan Dayak yang tinggal di Pegunungan Meratus.1 Pegunungan Meratus ini membentang dari Selatan ke Utara Kalimantan melewati delapan kabupaten; Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Balangan, Tabalong, Kotabaru, Tanah Laut, Banjar, dan Tapin. Orang-orang Dayak yang tinggal di Pegunungan Meratus ini disebut dengan Dayak Bukit atau Dayak Meratus.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2017-08-29
downloadRencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2017-2037 mengacu pada Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP) Provinsi Kalimantan Selatan dan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 serta Kebijakan Industri Nasional dalam rangka mewujudkan visi pembangunan industri Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Terwujudnya Kalimantan Selatan sebagai Wilayah Industri yang Maju dan Berdaya Saing Tinggi Berbasis Sumber Daya Daerah pada Tahun 2035 dan visi nasional “Indonesia Menjadi Negara Industri Tangguh”. Penyusunan Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2017-2037sebagai suatu rencana strategis untuk menempatkan perindustrian yang tangguh sebagai core business suatu daerah diharapkan dapat menata pemanfaatan sentra industri yang terencana dengan baik, lebih terarah dan lebih optimal akan menciptakan sistem perindustrian yang lebih produktif, aman dan berkelanjutan
No Katalog : urnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 14
No Publikasi : urnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 14
ISSN/ISBN : ISSN 1979-6013
Tanggal Rilis :2017-08-29
downloadPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji komoditas unggulan apa saja yang dapat dikembangkan di tiga kecamatan dalam kawasan KPHL Model Hulu Sungai Selatan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Desember 2016 di kecamatan Loksado, kecamatan Padang Batung dan Kecamatan Telaga Langsat,Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa runtun waktu (time series) yang meliputi jumlah produksi pada komoditas sub sektor pangan dan palawija, sayuran, perkebunan dan kehutanan selama periode 2011-2015 yang berasal dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis Location Quotient (LQ) dan Shift Share Analysis (SSA). Berdasarkan hasil analisis LQ dan SSA, komoditas sub sektor tanaman pangan dan palawija yang menjadi komoditas unggulan kecamatan dalam kawasan KPHL Hulu Sungai Selatan adalah kacang tanah di kecamatan Loksado, ubi kayu dan padi ladang di kecamatan Padang Batung. Untuk sub sektor tanaman sayuran, tidak ditemukan komoditas sayuran unggulan karena hanya memiliki keunggulan komparatif atau keunggulan kompetitif saja. Untuk komoditas tanaman perkebunan dan kehutanan, komoditas unggulan di kecamatan Loksado adalah tanaman karet dan kemiri, sedangkan untuk kecamatan Padang Batung adalah tanaman karet
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : 2087-9105
Tanggal Rilis :2017-02-06
downloadAngka pernikahan dini di Indonesia semakin tahun semakin meningkat tajam, terutama terjadi pada kelompok usia 15-19 tahun. Pada rentang usia tersebut, seharusnya mereka masih menjadi tanggung jawab orang tua dan masih mempunyai hak untuk menuntut ilmu sampai ke perguruan tingi. Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif dengan populasi penelitian ini adalah remaja yang belum menikah di Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Sampel diambil dengan menggunakan total sampling dengan besar sampel 56 orang. Data dianalisa secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja di Kecamatan Loksado lebih banyak bersikap positif tentang pernikahan dini (60,71%). Remaja lebih banyak bersikap positif dengan jenis kelamin laki-laki (76,47%), dengan tingkat Pendidikan SMA/sederajat (77,27%), dan dengan urutan kelahiran anak terakhir (70%). Diharapkan remaja lebih mempertimbangkan kembali apabila ingin menikah diusia muda dan mematuhi peraturan UU Perkawinan yang menetapkan batas usia menikah diatas 19 tahun. Remaja juga diharapkan agar menambah pengetahuan tentang resiko menikah dini.