No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2019-11-01
downloadSyukur Alhamdulillah dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, dan inayah-Nya kepada Tim Peneliti sehingga penelitian “Kajian Historis Kepahlawanan Pangeran Hidayatullah Sebagai Pahlawan Nasional” dapat diselesaikan dan akhirnya dapat dibukukan sebagaimana ada di tangan para pembaca. Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2009, tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, riwayat hidup dan perjuangan calon Pahlawan Nasional harus ditulis secara ilmiah, disusun sistematis, berdasarkan data akurat, melalui proses seminar, sarasehan dan diskusi. Demikian halnya Pangeran Hidayatullah, untuk mengusulkannya kembali sebagai Pahlawan Nasional tentu harus didahului penelitian atau kajian. Pangeran Hidayatullah pernah diusulkan sebagai calon Pahlawan Nasional, namun kemudian ditolak pada tahun 2001 karena dinyatakan pernah menyerah kepada pihak penjajah Belanda. Oleh karena itulah, penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan historis sisi semangat kejuangan dan kepahlawanan Pangeran Hidayatullah dalam Perang Banjarmasin. Selain itu, untuk menganalisis peluang Pangeran Hidayatullah sebagai Pahlawan Nasional dilihat dari aspek data sejarah, pendekatan kajian, nasionalisme dan patriotisme untuk kepentingan pendidikan, aspirasi masyarakat Kalimantan Selatan, dan rekomendasi kebijakan. Hasil kajian terkait kejuangan dan kepahlawanan Pangeran Hidayatullah menunjukkan bahwa beliau bukan sekadar simbol, melainkan tokoh sentral yang berperan besar dalam Perang Banjarmasin (De Banjarmasinsche Krijg). Beliau yang paling bertanggung jawab dalam penyerangan Benteng Belanda “Oranje Nassau” yang memicu meletusnya Perang Banjar. Sumber-sumber Belanda menyebutkan Pangeran Hidayatullah sebagai pencetus/pemicu Perang Banjar, pengobar xi perang fisabilillah dan banyak membiayai Perang Banjar. Belanda mengakui eksistensinya dengan menyebut Pangeran Hidayatullah, De Hoofdopstandeling (Kepala Pemberontak). Dalam perspektif Sejarah Indonesia-sentris, De Hoofdopstandeling dapat dimaknai sebagai kepala perang, pemimpin perang atau pemimpin perlawanan.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2019-10-19
downloadRencana pembangunan Pasar Terpadu dengan isue untuk mengurangi masalah kepadatan pedagang di pasar Kandangan.Pasar tradisional umumnya terkesan kurang nyaman dan kurang bersih.KONSEP ARSITEKTUR PERILAKU K1 KONSEP NORMATIF SUKU BANJAR Kesepakatan antara penjual dan pembeli dalam menentukan hargasuatu barang, orang Banjar biasanya menggunakan akad sebagai legalitas memindahkan kepemilikan barang disertai penyerahan uang kepada penjualsesuai kesepakatan harga, sedangkan pembeli pada saat itu pula mendapatkan barang yang diinginkan. Penjual mengucapkan kalimat “Juallah,” “Jual seadanya” atau menyebutkan jenis barang berikut kuantitas barang serta hargayang disepakati. Setelah itu, pembeli menjawab dengan kalimat “Tukarlah” atau pembeli menambahkan ucapan dengan menyebut jenis barang yang dibeli berikut harganya. Di pasar tradisional yang sering berlangsung akad adalah untuk menyambung kembali atau menormalisasi hubungan penjual dan pembeli pasca transaksi jual-beli. Akad jual beli adalah momentum kesepakatan kedua belah pihak yakni penjual dan pembeli setelah mereka melewati transaksi yang alot. Dalam hal ini akad jual beli bukan sekedar manifestasi praktek kebudayaan bagi orang Banjar, tetapi menjadi ciri khas orang Banjar. AKAD JUAL BELI Sumber: Nasrullah, 2016. Jual Seadanya (Telah Antropologis terhadap Implementasi Ajaran Islam dalam Akad Jual Beli pada Orang Banjar). Makalah. PERILAKU PEDAGANG PERILAKU PEMBELI PERILAKU KHUSUS (PASAR PAIWAKAN) ·Pedagang pasar umumnya cenderung ingin berada di bagian terdepan bangunan, agar lebih banyak pembeli . ·Pedagang secara umum melebihi batas berjualan dan mengambil jalur sirkulasi pasar. ·Area pasar lantai atas tidak laris karena biasanya kurangnya keinginan pembeli untuk naik ke lantai atas ·Iwak dalam bahasa banjar diartikan sebagai lauk, sehingga pasar paiwakan dapat diartikan sebagai pasar dengan berbagai jenis lauk, seperti ikan, ayam, daging, dll. ·Khusus Pedagang Ikan, Ayam ataupun daging biasanya dapat langsung dibersihkan ditempat oleh pedagang atau “disiangi”, sehingga harus terdapat tempat pembersihan ikan, ayam, daging, bak ikan, air mengalir dan juga jalur drainase yang sesuai. ·Pedagang suku banjar umumnya tidak menyukai meja keramik yang berdasarkan dengan Prototipe Pasar karena meja yang terlalu tinggi, material yang licin dan saluran air yang sering tersumbat
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2019-10-15
downloadEka Noormaiti. 2019. Perhatian Bupati Drs. H. Achmad Fikry, M.AP. pada Pendidikan Islam di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Program Studi 72 71 Pendidikan Agama Islam. Pembimbing I: Dr. Diny Mahdany, S.H.I., M.Pd. Pembimbing II: Ahmad Harisuddin, S.Th.I, M.Pd. Kata kunci: Perhatian, pendidikan Islam Penelitian Perhatian Bupati Drs. H. Achmad Fikry, M.AP. pada Pendidikan Islam di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang penulis temukan menjadi tambahan pemikiran bagi para aktifis pendidikan dan para pemerhati masalah kemajuan Pendidikan Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perhatian Bupati Drs. H. Achmad Fikry, M.AP. pada Pendidikan Islam di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan faktor yang mempengaruhi Perhatian Bupati Drs. H. Achmad Fikry, M.AP. pada Pendidikan Islam di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Subjek penelitian ini adalah Bupati Drs. H. Achmad Fikry, M.AP. dan objek dalam penelitian ini adalah Perhatian Bupati Drs. H. Achmad Fikry, M.AP. pada Pendidikan Islam. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penyajian data dilakukan dengan teknik editing, dan klasifikasi data. Sedangkan teknik pengolahan data menggunakan metode deskriptif dan dalam pengambilan kesimpulan menggunakan metode induktif. Berdasarkan penelitian di lapangan, Perhatian Bupati Drs. H. Achmad Fikry, M.AP. pada Pendidikan Islam di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan menekankan tiga prinsip yaitu keteladanan, himbauan dan pembiasaan, yang dilakukan Bupati Drs. H. Achmad Fikry dari lingkungan keluarga, lingkungan tempat bekerja hingga pada masyarakat. Kemudian faktor yang mempengaruhi perhatian Bupati Drs. H. Achmad Fikry, M.AP. pada pendidikan Islam adalah faktor pembawaan, latihan dan kebiasaan, kebutuhan, kewajiban, keadaan jasmani, suasana jiwa, suasana di sekitar, dan kuat tidaknya perangsang dari objek itu sendiri.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2019-10-14
downloadKabupaten Hulu Sungai Selatan dari tahun ke tahun semakin menujukkan perkembangan yang terus meningkat. Hal ini tidak terlepas dari pembangunan yang terus menerus dilakukan khususnya di bidang pembangunan ekonomi. Kajian mengenai sejauh mana perkembangan perekonomian di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan perlu dilakukan mengingat data tersebut akan sangat membantu dalam pelaksanaan tugas pemerintah daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam konteks perencanaan pembangunan daerah. Berdasarkan uraian di atas maka dipandang perlu untuk menyajikan informasi mengenai kondisi perekonomian Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam bentuk buku Profil Ekonomi Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Buku ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pertumbuhan ekonomi, perkembangan berbagai sektor ekonomi dan struktur perekonomian daerah.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2019-10-09
downloadABSTRAK Hairiah (D1B115054), Proses Pemutakhiran Data Pemilih Pada Pemilihan Kepala Daerah Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2018 (Studi di Desa Amawang Kiri Kecamatan Kandangan). Dibawah Bimbingan Bapak Husein Abdurrahman selaku Pembimbing I dan Ibu Siti Hamidah selaku Pembimbing II. Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah pada saat proses pemutakhiran data pemilih yang menunjukkan adanya jumlah pemilih yang banyak tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pemutakhiran data pemilih serta kendala atau hambatan yang dihadapi pada saat proses pemutakhiran data pemilih pada pemilihan Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati di Desa Amawang kiri Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriftif yaitu dengan melakukan wawancara secara langsung kepada informan untuk mengetahui permasalahanpermasalahan dalam proses pemutakhiran data pemilih pada pemilihan Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati di Desa Amawang kiri Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Hasil penelitian menunjukkan proses pemutakhiran data pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati tahun 2018 di Desa Amawang Kiri Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Hulu Sungai Selatan berlangsung sesuai prosedur tetapi terdapat beberapa kendala atau hambatan dalam proses pemutakhiran data pemilih yaitu Pertama, kebanyakan masyarakat yang susah ditemui yang menyebabkan Pantarlih kesulitan dilapangan. Kedua, petugas pantarlih biasanya kurang teliti dalam mencoklit sehingga kadang ada Pantarlih yang hanya mencoklit secara sembarang dari rumah saja. Ketiga, ketidak pedulian masyarakat tentang pentingnya proses pemutakhiran data pemilih dan masih rendahnya keinginan masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pemutakhiran data pemilih. Diharapkan kepada masyarakat agar lebih berperan aktif dan diharapkan kepada petugas Pantarlih sebagai ujung tombak pemutakhiran data pemilih melakukan tugas dengan maksimal dalam pendataan pemilih di lapangan untuk menciptakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Hulu Sungai Selatan kedepannya menjadi lebih berkualitas. Kata Kunci: Proses, Pemutakhiran Data Pemilih, Pemilihan Kepala Daera