No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2018-12-01
downloadPEMUDA adalah bagian masyarakat umumnya berusia muda. Batasan pemuda di setiap negara berbeda-beda tergantung kebijakan pemerintah negara bersangkutan. Ada yang mengatakan golongan yang dianggap sebagai pemuda adalah penduduk muda berusia tiga belas sampai dua puluh lima (13- 25) tahun. International Youth Year tahun 1985 mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun. Pada Pasal 1 Ayat (1) Undangundang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan dinyatakan pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.1 Pemuda tidak hanya ditinjau dari aspek umur tetapi juga dilihat dari perspektif semangat. Semangat bergerak dan berubah hingga berkontribusi bagi integritas bangsa. Semangat ini tentunya dibarengi sikap berani bertindak, optimis, berpendirian teguh, tidak gampang putus asa serta pantang mundur. Deretan sikap yang menjadi ciri sekaligus menggambarkan sosok pemuda sejati.2 Pemuda adalah satu diantara elemen bangsa yang menjadi garda terdepan menghadapi berbagai persoalan bersama. Dalam perspektif sejarah, kelompok ini selalu melahirkan berbagai pemikiran, gerakan menuju perubahan dan perbaikan Bangsa Indonesia. Peran mereka sudah mengemuka, mulai ber-kibar, jauh sebelum lahirnya Indonesia sebagai negara. Kiprah pemuda Indonesia bisa dilihat dari gerakan mereka sejak pra momentum kebangkitan nasional (tahun 1908) hingga pasca reformasi, tahun 1998-an. 3 Dalam perjalanan sejarah Bangsa Indonesia, peran pemuda membawa perubahan terutama dalam perjuangan melawan dominasi kolonial Belanda. Berawal dari kebangkitan nasional tahun 1908 yang menandakan mulai tumbuhnya rasa nasionalisme. Kemudian disusul Sumpah Pemuda tahun 1928, dasar persatuan Indonesia hingga memasuki gerbang kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Pemuda senantiasa menjadi bagian dari sejarah, karena setiap peristiwa sejarah umumnya selalu dipelopori pemuda. Dalam peristiwa-peristiwa tersebut pemuda mengedepankan wawasan dan pikirannya sebagai kekuatan utama perjuangan. Hal ini yang membuat pemuda mampu melakukan terobosan sejarah, dengan memadukan cara pandang dan gaya hidupnya.4 Tidak salah jika Anderson (1988) memuji keberadaan pemuda sebagai aset nasional potensial bagi pembangunan bangsa. Walaupun pada sisi lain, seakan akan menjadi beban masyarakat. Pasalnya, harus memikirkan pemenuhan kebutuhan kalangan pemuda dalam aspek pendidikan, rekreasi, dan lapangan kerja. Pemuda juga kerap dipengaruhi perubahanperubahan berlangsung dalam masyarakat sekitarnya. Pengalaman-pengalaman baru pun ikut membentuk kerangka kesadaran nasional pada diri pemuda.5 Cukup beralasan juga ketika Soekarno, salah seorang bapak pendiri bangsa sangat mengharapkan peran pemuda di dalam revolusi Indonesia, dengan mengatakan: ―Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2018-10-22
downloadPublikasi ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan penyusunan perencanaan kebijakan, program dan kegiatan yang responsif gender, terkait pencapaian kualitas hidup manusia semua penduduk, perbedaan pencapaian antara laki-laki dan perempuan, dan kemajuan partisipasi perempuan dalam bidang politik dan pengambilan keputusan.Kesetaraan gender bukan berarti memperlakukan laki-laki dan perempuan secara sama, melainkan mewujudkan perlakuan yang adil bagi laki-laki dan perempuan, dengan mempertimbangkan kebutuhan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Secara kualititatif, arah, strategi, dan sasaran kebijakan kesetaraan gender ditujukan untuk secara sistematis menjawab berbagai isu ketidaksetaraan gender yang terdapat di berbagai bidang pembangunan dan lintas bidang pembangunan.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2018-10-22
downloadStruktur ekonomi tergantung pada banyak dan besarnya nilai kategori-kategori ekonomi yang dapat menciptakan nilai tambah PDRB adhb, hal tersebut juga menunjukkan ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan produksi dari setiap kategori ekonominya. Semakin besar nilai tambah yang dapat diraih oleh suatu kategori maka semakin besar juga peranannya dalam perekonomian daerah tersebut. Hal Ini dapat dilihat dari distribusi setiap kategori ekonomi pada nilai atas dasar berlaku. Besarnya peranan berbagai lapangan usaha ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa sangat menentukan struktur ekonomi suatu daerah. Struktur ekonomi yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh masing-masing lapangan usaha dapat menggambarkan seberapa besar ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan berproduksi dari setiap lapangan usaha.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2018-10-12
downloadUntuk mengukur keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan itu diperlukan data dan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam proses perencanaan dan evaluasi pembangunan. Salah satu informasi yang dapat digunakan untuk menggambarkan keberhasilan pembangunan adalah indikator sosial ekonomi yang diharapkan dapat menggambarkan fenomena sosial dan ekonomi yang terjadi dalam masyarakat, terutama yang berhubungan dengan taraf hidup, pemerataan pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Indikator tersebut dapat menjadi sumber petunjuk sejauh mana pembangunan yang dilaksanakan memberikan hasil bagi masyarakat dan dapat mengetahui indikator yang belum memberikan hasil optimal sehingga dapat dijadikan salah satu fokus pembangunan selanjutnya.
No Katalog : -
No Publikasi : -
ISSN/ISBN : -
Tanggal Rilis :2018-10-09
downloadPembangunan sumber daya manusia memandang manusia sebagai input dalam proses produksi, seperti halnya dengan faktor-faktor produksi lainnya tanah, modal dan mesin. Pembangunan yang mempunyai kebutuhan dasar hanya berorientasi pada kebutuhan dasar manusia agar dapat keluar dari kemelut kemiskinan. Sedangkan pembangunan dengan kesejahteraan manusia memandang manusia dalam proses pembangunan sebagai penerima bukan peserta yang berpartisipasi aktif atau dengan perkataan lain manusia tidak mengambil bagian untuk berperan dalam pembangunan. Pada hakekatnya keberhasilan pembangunan tidak dapat diukur dari berhasilnya pembangunan infrastruktur fisik yang kasat mata, akan tetapi harus di ukur dari keberhasilan mengangkat harkat dan martabat rakyat yang lebih tinggi.