Webinar Pemanfaatan Kawasan Rawa
penulis : Admin - 2024-09-03
Ekosistem lahan rawa memiliki sifat khusus yang berbeda dengan
ekosistem lainnya, terutama disebabkan oleh kondisi rejim airnya. Berdasarkan
rejim airnya, lahan rawa dikelompokkan menjadi lahan rawa pasang surut dan
lahan rawa non pasang surut (lebak). Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki
lahan rawa yang sangat luas dan sampai saat ini masih belum dioptimalkan segala
potensinya.
Bappelitbangda Kab. Hulu Sungai Selatan mengangkat tema “Pemanfaatan
Kawasan Rawa untuk Pertembuhan Ekonomi Daerah” dalam kegiatan Webinar bersama Dr. Ir. H. M. Anshar Nur, M.M dari Fakultas Ekonomi Bisnis, ULM selaku
Narasumber. Kegiatan webinar ini dilaksnakan pada Selasa, 3 September 2024.
Secara klasifikasi, rawa merupakan bagian dari lahan basah (Wetland)
yang mana lahan basah diartikan sebagai daerah-daerah rawa, payau, lahan
gambut, dan perairan baik alami maupun buatan, tetap atau sementara; dengan air
yang tergenang atau mengalir; tawar, payau, atau asin; termasuk wilayah perairan
laut yang kedalamannya tidak lebih dari enam meter pada waktu surut, ujar Dr.
Anshar dalam paparannya.
Banyak manfaat kawasan rawa yang bisa dioptimalkan seperti untuk produksi
Ikan, pertanian (padi, horti, semangka, dll), Produksi Ternak, Produksi Perkebunan,
Produksi Kayu dan non kayu, pemasok air, transportasi air, pariwisata, industry
pengolahan, dan ekonomi karbon.
Ekonomi karbon ini merupakan peluang besar untuk dikelola oleh
Pemerintah Daerah dalam pemanfaatan kawasan rawa. Idealnya dilakukan dengan
kolaborasi dengan pihak swasta, dan perguruan tinggi, ujar Dr. Anshar