Webinar Mitigasi Bencana Banjir di Kabupaten Hulu Sungai Selatan
penulis : Admin - 2022-08-03
Mitigasi dilakukan
untuk mengurangi risiko bencana bagi masyarakat yang berada pada kawasan rawan
bencana. Kegiatan mitigasi
sebagaimana dimaksud dilakukan melalui: pelaksanaan penataan
ruang, pengaturan pembangunan, pembangunan infrastruktur, tata bangunan; dan penyelenggaraan
pendidikan, penyuluhan, dan pelatihan
baik secara konvensional dan modern. Hal ini disampaikan oleh Dr. H. Sidharta Adyatma, M.Si.(Ketua Pusat Studi Manajemen Bencana
- LPPM ULM) ketika menjadi
Narasumber pada Webinar dengan Tema : Mitigasi Bencana Banjir di Kabupaten Hulu
Sungai Selatan, Selasa (2/8/2022).
Kegiatan ini dilakukan secara Hybrid , Narasumber dan beberapa peserta berhadir secara online / zoom, dan sebagian berhadir secara langsung di Kantor Bappelitbangda.
Beberapa faktor yang
bisa mengakibatkan banjir adalah, Iklim – Curah Hujan, Tutupan Lahan, Topografi,
dan Erosi, ujar Dr. H. Sidharta
Permasalahan tutupan
lahan terlihat dari penurunan luas hutan primer di bagian hulu (alih fungsi
hutan di wilayah Loksado dan sekitarnya) menjadi hutan sekunder, sawah dan
semak belukar & tanah terbuka karena penambangan SDA.
Topografi wilayah hulu
di Kec. Loksado didominasi oleh
kemiringan lereng > 15% (8o) dari agak curam – sangat
curam, shg rawan erosi & longsor. Contoh: longsor sepanjang kurang lebih 2 Km di Desa Ulang Kec. Loksado HSS
Alih fungsi hutan
primer di Kecamatan Loksado berdampak pada:
- Peningkatan erosi dengan terbentuknya
alur-alur sungai baru di hulu Sungai Amandit
- Peningkatan debit dan sedimen terlarut di
Sungai Amandit tiba-tiba saat terjadi hujan
- Peningkatan alur-alur sungai menyebabkan
peningkatkan Nilai Drainage Density > 0,365, shg tingkat bahaya banjir dari Sedang – Sangat Tinggi