Wawaran Berubah Menjadi Daerah Penjual Bibit Sayuran
penulis : Admin - 2022-12-16
PDRD Kabupaten Hulu
Sungai Selatan didominasi sektor pertanian secara umum dengan persentase 23,60%
serta menurut data BPS pada Tahun 2021 dari 100 orang Hulu Sungai Selatan maka
sekitar 33-34 orang bekerja di sektor pertanian, hal ini terlhat dari serapan
tenaga kerja sektor pertanian pada tahun 2021 sebesar 33,48%.
Di
Kabupaten Hulu Sungai Selatan tercatat pada tahun 2018 luas baku sawah sebanyak
52.589 ha dan pada tahun 2021 menyusut menjadi 30.163,67 ha. Fenomena degradasi
luas lahan pertanian ini tentu sangat mempengaruhi produktivitas baik secara
nasional maupun Kabupaten. Angka produksi padi juga tercatat menurun dimana
pada tahun 2018 sebesar 268.938 ton
menurun menjadi 162.357 ton pada tahun 2021.
Salah
satu penyebab kondisi ini adalah Perubahan iklim yang mengubah siklus hidrologi
dalam bentuk perubahan pola dan intensitas curah hujan kenaikan permukaan laut,
serta peningkatan frekuensi dan intensitas bencana alam yang menyebabkan
terjadinya banjir dan kekeringan.
Bagi
sektor pertanian dampak dari perubahan iklim mempengaruhi bergesernya pola dan
kalender tanam, eksplosi Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) / hama dan
penyakit tanaman dan hewan serta berkurangnya hasil produksi pertanian.
Dengan
kondisi ini terjadi gagal panen, menurunnya produktivitas serta minimnya petani
yang menanam padi, kondisi ini salah satunya terjadi di Wawarn, Desa Taniran Kubah Kecamatan Angkinang.
Berlatar
belakang inilah pada Rabu, 14 Desember 2022 Tim Litbang Bappelitbangda
berkunjung dan mencoba mencari data serta informasi lapangan langsung ke
masyarakat. Masyarakat
wawaran yang mulanya adalah petani padi dengan kondisi iklim dan alam yang
tidak mendukung, maka mereka beradaptasi dengan beralih profesi menjadi penjual
bibit sayuran dimulai sejak lahan pertanian mereka terendam banjir dan tak
kunjung surut hingga sekarang.
Menjual bibit sayuran ini
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
hidup, warga setempat mulai mencoba mengembangkan pembibitan sayur-sayuran yang
hingga kini sangat menjanjikan, hingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
Pada awalnya Cuma ada beberapa toko penyedia bibit sayuran di Wawaran, namun
semenjak akhir tahun 2020 mulai bermunculan dan sampai saat ini menjamur di
daerah Wawaran.
Salah satu penjual bibit
sayuran yang pertama di daerah wawaran yaitu pa Dudu saat ini memiliki pegawai
tetap sekitar 10 orang dengan digaji harian Rp. 100 ribu / orang perharinya,
dan inipun kalau ada kebutuhan mendesak maka ada pegawai tambahan yang
dipanggil.
Dari sini tentu dapat dilihat
betapa menjanjikannya usaha ini bagi masyarakat dengan penjualnnyapun menembus
daerah tetangga sepertiDaerah Banua Anam,i Balangan dan bahkan Pelaihari. Rata-rata penjuan bibit sayuran dalam sebulan mampu menjual lebih dari 100 bibit
sayuran dengan harga sebesar Rp400 per bibit.