Diskusi Iklim bersama Stasiun Klimatologi BMKG KalSel
penulis : Admin - 2023-04-06
Indonesia merupakan salah satu
negara yang mengalami ancaman terhadap perubahan iklim. Banjir, kekeringan
panjang, tanah longsor, kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia berkaitan dengan
terjadinya perubahan iklim di dunia.
Begitupula Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan secara
khusus beberapa tahun terakhir terjadi banjir, tanah longsor dan angin putting beliung.
Secara teori
terdapat 3 jenis bencana alam yaitu :
- Bencana Alam Geologi, merupakan bencana alam yang terjadi karena faktor
tenaga dari dalam bumi. Contoh dari bencana alam geologi adalah seperti
gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan juga tanah longsor
- Bencana Alam Meteorologi, merupakan bencana alam yang terjadi karena
adanya perubahan iklim atau cuaca. Contohnya adalah seperti Badai siklon,
badai tropis, kekeringan, banjir dan sebagainya.
- Bencana Alam Ekstra
Terestrial, merupakan bencana alam yang terjadi
karena faktor dari luar angkasa seperti badai meteor, badai matahari dan
sebagainya.
Secara lebih khusus
untuk membahas Bencana Alam Meteorologi, Bidang Litbang, Bappelitbangda Kabupaten
Hulu Sungai Selatan bekerjasama dengan Stasiun Klimatologi, BMKG Kalimantan
Selatan melaksanakan Diskusi dengan Tema Perubahan Iklam dan Analisis Bencana
di HSS, secara online (zoom) pada Rabu, 5 April 2023.
Goeroeh Tjiptanto, M.T.I,
selaku Kepala Stasiun
Klimatologi, BMKG Kalimantan Selatan menjadi Narasumber pada Diskusi ini.
Dengan peserta seluruh perwakilan Perangkat Daerah dan Kecamatan.
Beberapa kali bencana
banjir di HSS dipengaruhi oleh curah hujan yang ekstrem, walaupun curah hujan
bukan hanya satu-satunya yang menyebabkan banjir. Dan banjir tidak hanya karena pengaruh Curah Hujan
yang terjadi di Wilayah tersebut saja, bisa juga dipengaruhi wilayah lain.
Hal ini dapat dilihat
pada kasus curah hujan 24 februari 2023 yang tergolong kriteria ekstrem (> 150 mm/hari),
begitupula pada 25 Maret 2023 juga tergolong ekstrem. Dan dua-duanya
menyebabakan banjir di daerah loksado dan Kandangan sekitarnya pada 25-26 Maret
2023.
Goeroeh Tjiptanto, M.T.I
selaku Narasumber memprediksi bahwa secara umum Kabupaten Hulu Sungai Selatan
akan kembali ke normal dalam hal musim hujan dan kemarau, hal ini dikarenakan
tidak adanya pengaruh Lalina tahun ini.
Tahun 2023 ini Normal
Awal Musim Kemarau di HSS Terjadi pada rentang waktu: Pertengahan Mei hingga
Pertengahan Juli, (Daerah Daha
Pertengahan Mei, Daerah Daratan Akhir Juni, dan Daerah Gunung – Loksado pada
Pertengahan Juli). Adapun Normal
Panjang Musim Kemarau (lamanya) di HSS Selama: 11 hingga 16 Dasarian atau (4
hingga 6 Bulan). Normal
Puncak Musim Kemarau di HSS Terjadi pada : Agustus.
Normal Awal Musim Hujan di HSS Terjadi pada rentang waktu: Akhir Oktober
hingga Awal November (Daerah Daha dan Daerah
Daratan pada Akhir oktober, dan Sebagian Daerah Gunung – Loksado pada Awal
November). Normal Panjang
Musim Hujan (lamanya) di HSS Terjadi pada : 20 hingga 25 Dasarian atau (6
hingga 8 Bulan). Dan Normal
Puncak Musim Hujan di HSS Terjadi pada : Desember